Mohon tunggu...
Fanni IndraPratama
Fanni IndraPratama Mohon Tunggu... Bankir - Icak Icak Penulis

Manusia paling keren setongkrongan anggut

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Apa Rindu Masih Pantas Disebut Rindu Jika yang Merasakannya Seorang Diri?

2 September 2021   18:50 Diperbarui: 2 September 2021   18:55 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan sederhana yang sulit diungkapkan

Begitulah kenapa aku suka menulis. Kamu benar, aku selalu gagal serius ketika melihat matamu yang coklat itu. Aku gagal membaca arah mata angin dalam perbincangan kita yang selalu berakhir ketawa satu sama lain. Namun itulah juga, bunga, yang mengekalkan kangenku di antara kebencian yang mengubun. 

Aku sudah lama tak menulis lagu, puisi, dan surat untukmu, tentu juga karena aku sangat sibuk dan tak setiap waktu rindu. Selepas kamu sibuk dengan tesis mu, aku tentu tahu, menulis surat dan megutarakan rindu tak akan semudah kemarin-kemarin sore waktu kita sama-sama jogging ke pantai panjang hehe.

Sebenarnya aku ingin memulai tulisanku dengan pertanyaan-pertanyaan basi, seperti: Hi There! Apa kabar bunga? Kuharap kamu baik-baik saja dan bola matamu tetap coklat dan suaramu tetap seperti BCL! Hahaha tapi kok aku rasa itu justru akan membuatmu membuang kertas suratku tepat setelah kamu membacanya. 

Mungkin aku hanya menduga karena aku sering merasa tak aman, dan kamu tahu kalau dugaanku memang sering Sembilan puluh persen meleset. Di samping itu, aku mulai menggerakkan jariku diatas keyboard PC dengan ditemani lagu-lagu ONE OK ROCK yang kamu tak begitu suka itu. Jadi, aku tak perlu memulainya dengan lagu yang kamu suka, kan?

Bunga, apakah Papa masih suka bermain badminton tiap minggu pagi sekitar jam delapan? Aku tak pernah berkomentar tentang ini, tapi itu adalah segambar kecil yang selalu kuingat dari papa. Kuharap ia selalu diberi sehat, dan mama selalu diantarkan ke mana-mana, terutama kalau mama sedang dirundung mendung dan ingin berdoa. 

Mereka pasangan yang imut, dan kupikir keimutan itu tak datang tiba-tiba pada mereka juga padamu. Kamu dapat keimutan dari mereka, dan mereka barangkali dapat keimutan itu dari waktu yang menumbuhkan cinta mereka.

Kalau kabarmu sendiri? Hehe aku dengar kamu sekarang sudah punya pacar ya? Selamat ya bunga, akhirnya kamu menemukan pelabuhan cinta yang kamu rindukan itu. 

Kuharap semuanya baik, dan ia menjagamu dengan sebaik-baik mungkin. Di Bengkulu kemarin hujan deras, kalau ingat hujan aku jadi ingat perjalanan kita sepulang jogging di bawah langit tuhan yang gelap itu. 

Dimana air hujan membasahi kita berdua Hahaha itu moment yang tidak pernah aku lupakan, maka ketika sedang mendengarkan lagu lagu OOR tadi, aku kok jadi merasa ingin menulis surat padamu. Tak dibalas tak apa, dibalas ya syukur, semoga kalau dibaca pacarmu surat ini tak langsung dibuang. Pacarmu bukan pencemburu, kan? Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun