Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Author

Mahéng menulis di berbagai platform. Di Kompasiana, ia belajar menguleni isu-isu berat dengan adonan humor, kadang matang, sesekali gosong, adakalanya garing, dan nggak jarang absurd, persis seperti hidupnya sendiri. Intip X/IG @iamaheng.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Program Beasiswa Ekspedisi Sapa Papua #4: Mengabdi dan Berpetualang di Kampung Friwen, Raja Ampat

15 Juni 2023   14:24 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:33 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur petunjuk arah tracking melibatkan bantuan masyarakat desa, terutama bapak-bapak dan pemuda. Foto: Instagram @arahpemuda 

Namun, untuk menentukan apakah program ini juga cocok untuk Kampung Friwen, juga diperlukan riset lebih lanjut. Riset dapat dilakukan untuk mengevaluasi apakah para nelayan di Kampung Friwen sudah memiliki produk hasil laut kemasan sendiri. 

Penelitian ini akan melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat setempat, khususnya para nelayan, untuk memahami apakah mereka sudah memproduksi abon ikan atau produk laut kemasan lainnya.

Program selanjutnya adalah Sosialisasi dan Pembuatan Hidroponik di Kampung Yellu. Di kampung ini, mayoritas masyarakat tinggal di atas air tanpa lahan yang cukup untuk pertanian konvensional. 

Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang hidroponik kepada masyarakat dan membantu mereka memulai kegiatan pertanian tanpa memerlukan tanah. 

Hidroponik adalah metode bertanam yang menggunakan media air sebagai pengganti tanah. Dalam program ini, masyarakat akan diberikan pengetahuan dan pelatihan tentang cara melakukan hidroponik secara efektif. Mereka akan mempelajari teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, serta manajemen nutrisi yang diperlukan dalam hidroponik.

Selain sosialisasi, kerjasama dengan pemuda setempat juga akan dilakukan untuk menyuplai bibit tanaman yang dibutuhkan dalam kegiatan hidroponik. Pemuda dapat berperan sebagai mitra dalam menyediakan bibit tanaman dan membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan hidroponik secara berkelanjutan.

Program ini tidak hanya memberikan alternatif pertanian bagi masyarakat di Kampung Yellu yang memiliki keterbatasan lahan, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan hidroponik, masyarakat dapat menghasilkan tanaman sayuran dan tanaman lainnya dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Hasil panen dari kegiatan hidroponik ini dapat digunakan untuk konsumsi sendiri atau dijual sebagai sumber penghasilan tambahan.

Baca juga Arah Pemuda Indonesia: Menemukan Petualangan dan Pengabdian dalam Komunitas

Bagaimana dengan Kampung Friwen?

Hasil diskusi dengan Sanggor Kafiar, seorang pemuda asli Raja Ampat, yang disiarkan secara live di Instagram (@arahpemuda, @vanlypanda, @sanggor_kafiar), ditemukan bahwa Program kesehatan di Kampung Friwen sebaiknya berfokus pada penerapan teknik hidroponik sebagai solusi dalam pengelolaan tanaman sayuran dan herbal, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun