Pariwisata Bali juga belum mampu membangun keharmonisan dengan sesama manusia Bali, karena belum optimal memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat lokal.Â
Hal ini terbukti dari isu-isu PHK dan keluarnya pekerja Bali ke luar negeri karena tidak mendapatkan pekerjaan di Bali.Â
Keharmonisan dengan lingkungan juga harus dipertanyakan karena semakin tertekannya alam Bali akibat pembangunan pariwisata yang menimbulkan masalah-masalah lingkungan seperti abrasi dan sampah.
Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Bali perlu dievaluasi secara menyeluruh sehingga kembali kepada ide awalnya sebagai pariwisata budaya yang berkelanjutan.Â
Momen peringatan hari pariwisata dunia di Bali, harus menjadi tempat perenungan pariwisata Bali untuk kembali memikirkan pariwisata yang melestarikan budaya, lingkungan, dan berbasis ekonomi lokal.Â
Jika pariwisata Bali tidak memikirkan hal itu maka pariwisata Bali segera akan berakhir, karena tidak akan mendapatkan dukungan masyarakat lokal, merusak lingkungan dan budaya.Â
Hal seperti ini harus dihindari dari jauh-jauh hari sebelum semuanya terlambat. Selamat hari pariwisata dunia (World Tourism Day) 27 September 2022.