Mohon tunggu...
Husnun Nisa
Husnun Nisa Mohon Tunggu... -

Ibu dari Alif Ali, Istri dari Dede Iskandar. Sedang belajar bisnis kecil-kecilan. Senang menulis sejak dulu. Senang membeli pengalaman, tapi kalo gratis juga boleh :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terus Kenapa Kalau Berat Badanku Hampir Setengah Kuintal?

28 Juni 2012   05:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nit, kamu g kepikiran buat diet? perasaan ngebonceng kamu jadi tambah berat?"
"Setaun lagi si nit kerja di sini, kayaknya gak kan bisa masuk ke pintu itu deh."
"Ntar kalo mau narik motor ajak si nit, dia kan badag, jadi konsumennya sieunen'"

Komentar-komentar kurang ajjjar.... terlebih setelah tau di angka berapa berat badan nit sekarang... trus kenapa sih kalo nit berisi? trus kenapa kalo berat badan nit hampir setengah kuintal? dosa?!

Mungkin nit adalah satu dari segelintir orang yang ngerasain fluktuasi naik turunnya berat badan. Nit pernah ngalamin kondisi sangat kurus (usia SD), seimbang, sampai kondisi gemuk (usia menjelang SMA). Jadi minimal nit tau psikologinya orang kurus dan orang gemuk...

Orang kurus atau orang gemuk punya keluhan masing-masing, seperti yang sudah tertulis di nature-nya manusia yang gak pernah puas. Tapi kayaknya orang gemuk lebih banyak dikomentar deh :)
Yah yah... itu pengalaman pribadi. Sehingga dampak ke akunya, akan lebih pede menjadi orang yang cenderung kurus ketimbang jadi orang yang cenderung gemuk... Korban mode yang dibentuk kaum kapitalis inimah....

Sebenernya buat nit kurus gemuk g masalah, yang penting badan kita ga jadi sarang penyakit, yang penting kita nyaman dengan kondisi postur tubuh kita. Setuju kan?
Inget terus aja ayat yang menyatakan kalau manusia itu sudah diciptakan dalam sebaik-baiknya bentuk. Jadi, bagaimanapun postur tubuh kita, itu memang sudah dirancang khusus buat diri kita. Tinggal giliran kita yang ngejaga amanah Allah itu, salah satunya yaitu dengan keeping the body health. Menjaga tubuh agar tetap sehat. Bisa dengan asupan gizi yang sehat, aktifitas-aktifitas tubuh yang menyegarkan, gaya hidup sehat, dsb. Bagi saya, menjaga amanah Allah yang satu ini adalah juga dengan tidak membiarkannya terumbar (baca: menutup aurat).
Dengan framework seperti ini, insyaAllah justru yang muncul adalah rasa bersyukur kita.

Memang konsep cantik yang lagi berkembang sekarang itu tuh yang langsing, putih, tinggi. Tapi konsep itukan apa yang dikampanyekan media kapitalis. Jadi menurut saya bukanlah sebuah konsep yang sudah fix ( a fixed concept), ataupun sebuah harga mati. Dari dulu konsep cantik berubah-ubah, sesuai dengan zaman, trend, serta kultur. Era Kekuasaan Victoria misalnya, wanita akan dianggap cantik jika ia berpostur gemuk. Lain halnya dengan sekarang kan? Studi feminisme banyak menyoroti hal ini. Karena memang justru dampaknya dianggap mendeskriditkan wanita.
Silahkan liat iklan2 kosmetik yang banyak beredar di media yang mengusung ide bahwa cantik samadengan putih dan langsing. Kenapa dianggap mendeskriditkan wanita? Terang aja orang iklan2 itu ditayanginnya di Indonesia dimana mayoritas penduduknya berkulit sawo matang. Nah dengan gencarnya promo2 itu, produk2 pemutih kulit jadi laku. Akibat lainnya, perempuan indonesia jadi g pede ma warna kulitnya. Padahal mustinya kita bangga dengan warna kulit kita yang eksotis. Serius. Kulit perempuan Indonesia tuh eksotis. Liat warna kulitnya Fahrani tow Anggun C Sasmi deh. Orang2 bule berjemur demi dapet warna kulit kayak mereka. Kulit Suntan.

Sekarang balik lagi ke masalah berat badan. Nah, ini juga sama kasusnya kayak warna kulit tadi.
Gini aja, justru konsep yang fix itu adalah bahwa semua orang diciptakan berbeda-beda. Maka biarkanlah perbedaan itu jadi sebuah keanekaragaman hayati (hehehehhehe).. Maksudnya, jangan sesempit itulah liat orang. Dangkal bangeut kalo liat orang dari besar tow kecilnya badan dia.Nah salah satu sikap dewasa bisa ditunjukkan dengan tidak mengolok-olok orang karena postur tubuhnya.. (wah sentimen pribadi nih >_<)..

Hal-hal kayak gitu tuh ga abadi. Manusia kan makhluk Allah yang ga abadi. Maka jangan biarkan ketika seseorang mencintai kita hanya karena hal-hal yang sifatnya fana tadi. Dangkal. Asli dangkal. Biarkan ia mencintai kita dalam kondisi apapun kita. Menerima kita apa adanya. Sehingga cintanya gkan mudah luntur seiring perubahan tubuh kita yang menua atau bertambah gemuk saat mengandung anak... Wah, ngelantur kesini y?

O iy, in line with this topic, seorang Scarlett Johansen yang dinobatkan sebagai The sexiest woman alive (lupa lagi versi mana) bilang bahwa sexy is having curves. Seksi itu bukan kurus, tapi punya lekuk. Nah, karena omongan perempuan ini, saya jadi suka ma dia, karena dia encourage saya untuk lebih menerima postur tubuh saya di sela-sela ledekan-ledekan kurang asem temen-temen kantor.... Hahaha....

Baiklah, sodara-sodara, this is what u have to bear n mind: Be not nobody. Love urself and respect urself.

30 Januari 2009

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun