Mohon tunggu...
husni mubarok
husni mubarok Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA fakultas ilmu sosial dan humaniora prodi ILMU KOMUNIKASI fb : cuzny m crootzz IG : dprince_cuzny

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Libur Hanya Sehari Sebagian Besar Mahasiswa Akhirnya Golput

9 Desember 2015   19:51 Diperbarui: 9 Desember 2015   20:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini rabu 9 Desember 2015 merupakan hari pemilihan kepala daerah  (pilkada)   yang diadakan serentak di seluruh daerah di Indonesia, hari ini adalah hari yang akan tercatat oleh sejarah sebagai hari diadakannya pemilihan kepala daerah secara serentak diseluruh  daerah dan  pemilihannya adalah hari ini. Dalam sejarah politik di Indonesia memang sebelumnya belum pernah di adakan pilkada serentak seperti ini dan ini adalah pertama kalinya. Gebrakan ini memang di pengaruhi oleh banyak faktor yang mendorong pemerintah untuk mengadakan pilkada secara serentak salah satunya adalah untuk mengurangi anggaran dan lain sebagainya.

 Politik Indonesia adalah politik yang berazaskan demokrasi  yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat namun sayangnya sampai detik ini apakah filisofis dari demokrasi itu sendiri sudah sesuai dengan hakikatnya?. Politik Indonesia memang hanya dimiliki oleh politikus-politikus kelas atas yaitu seperti siapa kuat dialah yang paling hebat, namun apakah budaya politik di Indonesia akan terus seperti ini.

Setiap akan ada pemilihan entah itu pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden dan wakil presiden , pemilihan calon legislatif dan sebagainya pasti sangat heboh, seluruh media baik cetak maupun elektronik langsung mengubah topik yang berkaitan dengan politik dan pemilu. Semua calon yang menginginkan menjadi pemimpin dan wakil pemimpin memberikan janji-janji manis kepada seluruh calon warganya di setiap daerah, semua calon yang bersaing memperebutkan kursi dua mengeluarkan jurus-jurus untuk meraih dukungan dari masyarakat dan semua calon pastinya menggaransikan hal-hal yang baik untu kemajuan bersama.

Namun pernahkah kita sedikit merenung setiap pergantian pemimpin setiap ganti wajah pemimpin dan setiap ganti partai pemimpin apakah Indonesia sudah sesuai target dari apa yang mereka garansikan saat kampanye? Itulah yang menjadi tanda tanya besar kita semua pasti menginginkan perubahan yang jauh lebih baik namun kembali lagi pada pemilihan akankah lebih baik jika pemimpin yang  akan kita pilih justru memberikan amplop agar kita memilihnya, berapa modal yang mereka keluarkan agar terpilih menduduki posisi satu? Tidak heran memang jika Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di Dunia bagaimana tidak siapapun yang mengeluarkan modal pastinya menginginkan keuntungan kalau nggak setidknya balik modal itu manusiawi. Maka pilihlah sesuai hati nurani bukan sesuai amplop yang dikasih, jika ada calon yang memberikan hal semacam itu sudah pasti calon itu “nggak genah”

Kembali lagi pada pilkada hari ini, ngomong-ngomong soal pilkada memang tidak pernah lepas dari pemilih kepala daerah tersebut yaitu warga/masyarakat umum namun lagi-lagi daftar pemilih di Indonesia pun masih menjadi suatu masalah yah begitulah Indonesia. Lalu bagaimana dengan yang namanya golongan putih (golput) yaitu golongan yang netral yang tidak memilih siapapun apakah mereka juga disalahkan karena tidak menggunakan hak pilihnya?

Mereka juga mempunyai banyak alasan untuk tidak memilih salah satunya adalah sudah hilangnya rasa percaya terhadap pemimpin-pemimpin saat ini yang perkataan dan perbuatannya sudah tidak dapat di ungkapkan lagi (negatif) seperti kasus salah satu pemimpin negri ini yang sangat menghebohkan publik beberapa hari ini dari kasus itu saja kita sudah dapat menarik kesimpulan bagaimana kondisi politik di Indonesia untuk saat ini apakah sesuai dengan hakikat demokrasi yang katanya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Kembali lagi ngomongin soal masalah golput, pastilah banyak masyarakat Indonesia yang memilih hal tersebut tidak terkecuali juga dengan kaum Mahasiswa. Bukan tanpa alasan hari ini banyak Mahasiswa khusunya di jogja yang latah menjadi golput terutama mahasiswa-mahsiswa yang dari luar kota jogja mengapa? Alasannya dikarenakan libur kuliah hanya satu hari yaitu hari ini, dari pada pulang jauh-jauh lebih baik tidak memilih.

Dalam hal ini kita sebagai mahasiswa kemudian bukan berarti tidak melakukan apa-apa meskipun secara realitas tidak dapat memilih secara langsung pada pilkada ini namun secara tidak langsung kita juga dapat mengawal dan memantau perkembangan politik di Indonesia, kita bisa menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat dengan cara yang dimiliki oleh mahasiswa seperti menulis, memberikan petisi, mengkritik pemerintah, dan melakukan hal-hal yang lain yang dapat bermanfaat untuk memajukan negri ini karena mahasiswa adalah AGENT OF CHANGE!!

 

By Husni Mubarok

I.kom C Fishum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun