Mohon tunggu...
Husnatusy Syawaliah
Husnatusy Syawaliah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Biasa dipanggil liya, hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dampak Inflasi Terhadap Daya Beli Masyarakat Di Era Modern

7 Oktober 2025   17:41 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Google

 

Pendahuluan

Inflasi adalah salah satu fenomena ekonomi yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk di era modern ini. Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Meskipun inflasi pada tingkat rendah dianggap sebagai tanda perekonomian yang sehat, inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan daya beli masyarakat.

Daya beli adalah kemampuan konsumen untuk membeli barang dan jasa dengan pendapatan yang dimiliki. Ketika inflasi terjadi, daya beli cenderung menurun karena harga-harga barang dan jasa meningkat. Artikel ini membahas dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat di era modern, faktor penyebab inflasi, serta upaya pengendalian yang dapat dilakukan.

Pengertian Inflasi dan Daya Beli

Inflasi merupakan kenaikan tingkat harga umum barang dan jasa dalam suatu ekonomi selama periode tertentu. Inflasi menyebabkan nilai uang menurun, sehingga masyarakat membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama dibandingkan sebelumnya.

Daya beli (purchasing power) adalah kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dengan pendapatan yang dimiliki. Daya beli berbanding terbalik dengan tingkat inflasi; ketika inflasi naik, daya beli menurun jika pendapatan tidak naik secara proporsional.

Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat

1. Penurunan Daya Beli

Inflasi menyebabkan penurunan daya beli uang. Misalnya, jika inflasi tahunan mencapai 10%, maka barang yang sebelumnya seharga Rp100.000 menjadi Rp110.000 di tahun berikutnya. Jika pendapatan tetap, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli barang yang sama, sehingga kemampuan mereka memenuhi kebutuhan menurun.

2. Ketidakpastian Ekonomi

Inflasi yang tinggi dan tidak stabil menyebabkan ketidakpastian bagi konsumen dan pelaku bisnis. Mereka kesulitan merencanakan pengeluaran dan investasi karena harga yang terus berubah, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

3. Perubahan Pola Konsumsi

Masyarakat cenderung beralih ke barang substitusi yang lebih murah atau mengurangi konsumsi barang non-pokok ketika harga naik. Pergeseran ini dapat mempengaruhi permintaan dan produksi di berbagai sektor ekonomi.

4. Pengaruh terhadap Tabungan dan Investasi

Inflasi mengurangi nilai riil tabungan jika bunga tabungan lebih rendah dari tingkat inflasi. Hal ini membuat masyarakat kurang termotivasi untuk menabung atau berinvestasi, yang berdampak negatif pada pembangunan ekonomi jangka panjang.

5. Ketimpangan Sosial

Inflasi cenderung lebih memberatkan kelompok berpendapatan rendah karena mereka menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan pokok. Kelompok kaya yang memiliki aset bisa mendapatkan keuntungan dari inflasi, memperlebar kesenjangan sosial.

Faktor Penyebab Inflasi di Era Modern

  • Kenaikan Harga Energi dan Bahan Baku: Kenaikan harga minyak dunia dan bahan baku impor meningkatkan biaya produksi.

  • Permintaan yang Meningkat: Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan menyebabkan permintaan barang dan jasa melebihi kapasitas produksi.

  • Kebijakan Moneter yang Longgar: Pencetakan uang berlebihan meningkatkan jumlah uang beredar.

  • Faktor Globalisasi: Ketergantungan impor menyebabkan harga domestik rentan terhadap fluktuasi global.

Upaya Pengendalian Inflasi

  • Kebijakan Moneter: Bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengurangi uang beredar.

  • Kebijakan Fiskal: Pengaturan pengeluaran dan penerimaan negara agar inflasi terkendali.

  • Pengendalian Harga: Pemerintah mengatur harga barang kebutuhan pokok.

  • Peningkatan Produksi: Mendorong sektor produksi agar mampu memenuhi permintaan.

  • Penguatan Distribusi: Menjaga kelancaran distribusi barang agar tidak terjadi kelangkaan.

Kesimpulan

Inflasi berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat, terutama jika inflasi tinggi dan tidak terkendali. Penurunan daya beli mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, pengelolaan inflasi melalui kebijakan yang tepat sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di era modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun