Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Nobar, Ajang Silaturahim Selama Piala Dunia

7 Juli 2010   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_187881" align="alignleft" width="347" caption="Sumber Foto: http://www.presidensby.info/imageD.php/751.jpg"][/caption]

PERHELATAN akbar sepakbola dunia sudah memasuki babak seminal, itu berarti tidak lama lagi event akbar tersebut akan berakhir. Dan, seperti kita ketahui piala dunia FIFA kali ini telah membuat kesebelasan tangguh yang selama ini diprediksi bakal menjadi juara harus angkat kopor jauh-jauh hari. Bahkan juara bertahan Italia tidak mampu menembus babak 16 besar. Begitupun kesebelasan Brazil, Argentina dan Inggris yang selama ini dianggap sebagai raksasa sepakbola dunia harus pulang kampung sebelum semifinal berlangsung. Tentu saja mereka pulang dengan perasaan yang tidak menentu karena harapan untuk menjadi juara atau paling kurang sempat masuk babak semifinal.

Barangkali bukan hanya mereka yang mengalami sendiri bagaimana tidak enaknya menerima kekalahan. Bahkan para pendukung mereka pun merasa ada sesuatu yang hilang ketika kesebelasan yang difavoritkan harus pulang kampung lebih awal.

Namun demikian, biarkan perasaan itu kita simpan saja dalam hati kita masing-masing. Kita lupakan itu semua sebab masih ada kesempatan lain atau paling kurang bila umur masih diikandung badan, kita tunggu sajalah tahun 2014, mudah-mudahan tim favorit kita mampu memperlihatkan kembali kehebatan mereka.

Kenapa harus melupakan perasaan yang tidak menentu itu? Sebab ada hal lain yang perlu kita hikmati selama piala dunia berlangsung yaitu terciptanya sebuah kebersamaan diantara kita dengan kerabat dan teman-teman kita selama piala dunia berlangsung.

Apalagi di banyak tempat di daerah kita, selama piala dunia berlangsung, meskipun tim kesebelasan kita belum mampu berbuat apa-apa dalam kancah piala dunia. Namun aroma kemeriahan dalam rangka menyambut kehadiran piala dunia begitu terasa. Karenanya tidak heran bila hampir di setiap pelosok negeri ini menyedia tempat untuk nonton bareng, apakah itu di warung-warung kopi, di kafe-kafe, di lapangan terbuka atau bahkan di pos ronda. Hal ini tidak mengherankan karena memang

Kita akui, karena kesibukan kita sehari-hari, maka jarang ada kesempatan antara kita dengan tetangga dan kerabat dekat bahkan dengan keluarga untuk duduk bersama seperti selama piala dunia berlangsung. Tetapi dengan adanya ajang seperti ini sekali selama pertandingan pasti pada umumnya kita sempat menyempatkan diri untuk nonton bersama. Meskipun hanya nonton bareng bersama keluarga tercinta.

Maka itu, tidaklah berlebihan bila selama piala dunia berlangsung selama ini, ada kesempatan bagi kita untuk kembali menyambung tali silaturahim di antara kita dengan sahabat dan dengan para tetangga yang mungkin selama ini tidak pernah terjalin.

Bukan hanya antara tetangga saja, bahkan ada di sejumlah kantor-kantor, baik kantor pemerintahan dan swasta yang mengadakan nonton bereng bersama. Tentu tujuannya adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan diantara mereka. Bila selama ini antara pimpinan dengan bawahan jarang terjadi dialog, kita yakini dengan nonton bareng menyaksikan pertandingan sepakbola rasa kaku itu pasti mencair. Karena tidak mungkin selama pertandingan berlangsung harus bersikap kaku karena ada bos di sana. Pasti akan ada teriakan-teriakan kegembiraan, apalagi saat pemain favorit kita melesatkan gol ke gawang lawan.

Berkaitan dengan itu, mungkin kita bersama pun tahu, bila Presiden kita dan jajarannya juga menyempatkan diri untuk nonton bareng menyaksikan berlangsungnya piala dunia. Begitu besar ketertarikan kita pada piala dunia. Mudah-mudahan pemandangan itu awal dari kebangkitan sepakbola nasional.

Piala dunia memang hampir akan usai. Setelah tanggal 12 Juli 2010 ini semuanya akan berakhir. Namun satu hal yang tidak boleh hilang, yaitu ikatan silaturahim diantara kita sambil berharap mudah-mudahan pada tahun 2014 akan bertemu kembali. Tentu saja saat itu, diantara kesebelasan negara lain, ada kesebelasan negara kita. Saya yakin, kemeriahan itu akan lebih kentara dibandingkan seperti saat ini. Bravo sepakbola Indonesia.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun