Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Android Tak Bermaksud Menjegal Kejayaan Nokia

4 Januari 2021   01:56 Diperbarui: 4 Januari 2021   05:21 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Nokia dan Android ( Sumber : 1000logos-symbols.com)

Pada tulisan sebelumnya saya tulis secara tak langsung bahwa Nokia 'dihabisi' Android. Sebenernya bukan hanya Nokia yang dikalahkan, tapi seluruh ponsel berbasis Symbian dan atau Java, dan banyak lagi ponsel yang menggunakan sistem operasi non Android yang kena dampaknya. Blackberry dan Windows phone adalah salah duanya. iPhone? Mereka tetap punya segmen tersendiri!

 Android, dari awal sudah memberi isyarat, berupa tawaran yang berlaku buat siapapun (Produsen ponsel, dan gadget) untuk menggunakan sistem operasi yang awalnya diciptakan untuk sistem operasi pada kamera digital itu.

Kok sistem operasi kamera digital!?

Iya, untuk itulah awal mulanya Android di desain oleh empat orang bernama Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Christ White, di Palo Alto, negara bagian, California. Tapi sebelum mereka melangkah lebih jauh, akhirnya mereka sadar, bahwa segmen pengguna Kamera digital tidak seberapa. Terlebih waktu itu ( tahun 2003), mulai muncul ponsel-ponsel multimedia yang sudah dilengkapi kamera digital.

Akhirnya mereka mengembangkan Android sebagai sistem operasi pada ponsel pintar.

Pada awal mengerjakan proyek Android, mereka disokong dana oleh Google. Google sadar, penggagas Android adalah orang yang punya visi jauh ke depan untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Google sadar, fleksibilitas Android bakal bisa digunakan pada berbagai perangkat.

Dan pengambil keputusan di Google bukanlah orang yang bodoh untuk melewatkan peluang emas itu. Maka dengan berbagai pendekatan, akhirnya Google mengakuisisi proyek Android. Dan mulai saat itu Android adalah sebagai bagian dari Google Inc., dengan tetap mempekerjakan keempat orang pendiri Android sebagai pekerja di Google yang punya tanggung jawab terhadap proyek Android.

Proyek Android, saat itu bagai operasi senyap. Tak banyak yang tahu. Bahkan media sekalipun. Yang ada hanya desas-desus mengenai Google yang akan merambah pasar Ponsel Pintar.

Google, saat itu hanya mesin pencari nomor dua setelah Yahoo. Tak banyak (produk) aplikasi Google yang disematkan atau kompatibel dengan perangkat yang beredar dipasaran. Palingan cuma Gmail. Itu pun hanya bisa diakses menggunakan Webmail, atau kalau mau ribet dikit bisa pakai melalui aplikasi  POP3.

Tapi ponsel mana waktu itu (2005) yang support POP3? Palingan Nokia seri E90 (Communicator). Atau Sony Ericsson P910 dan beberapa PDA Phone berbasis Windows Mobile yang saat itu hanya bisa dimiliki kalangan tertentu karena harganya yang mahal. Jadi tak banyak yang bisa dilakukan dengan Google selain mesin pencari.

Bahkan Google pun adem ayem pada peluncuran Nokia E90 yang sangat fenomenal tersebut. Mungkin Google saat itu  lagi nyusun strategi, menyiapkan sistem operasi yang kelak merubah peradaban ini.

Tak tanggung-tanggung, Google membentuk konsorsium untuk proyek Android ini. Adalah Open Handset Alliance, konsorsium yang di dalamnya ada beberapa nama besar seperti, Google sendiri, HTC, Sony, dan Samsung. Selain  perusahaan pembuat telepon seluler, ada pula  operator seluler kenamaan seperti Sprint Nextel dan T-mobile. Tak lupa produsen chipset macam Qualcomm dan Texas instruments turut masuk dalam konsorsium prestisius tersebut. Sebenarnya selain nama-nama yang saya sebut diatas, masih banyak nama besar yang ikut proyek Android. Total ada 34 partner yang tergabung. Termasuk NTT Docomo, perusahaan telekomunikasi asal Jepang dan China Mobile, asal Tiongkok.

Lalu mulailah operasi senyap tersebut mereka jalankan.

Mereka membangun Android menggunakan kernel Linux versi 2.6. Kalau melihat basis yang digunakan, mereka kayaknya tidak punya maksud 'memusuhi' Symbian, melainkan Windows Mobile yang saat itu juga tengah merangkak menyasar Smartphone setelah sebelumnya mereka 'bermain mesra' dengan  PDA ( Personal Digital Assistant).

Yup! Saat itu windows sudah terlebih dulu menawarkan sistem operasi mobile pada Smartphone. Tengoklah merk Ponsel O2 yang sempat tenar sebentar.

Foto : O2 XDA Orbit Windows phone. Sumber : Theregister.com
Foto : O2 XDA Orbit Windows phone. Sumber : Theregister.com
Tentu saja Windows besutan Microsoft masih dengan ciri khasnya. Membekali setiap Windows phone komplit, satu paket ala windows-windows lain yang digunakan pada laptop atau PC Desktop. Ada browser dan pushmail berbasis POP3 ( Pos Office protocol). Ya udah, yang saya sebut komplit ya Cuma segitu.

Alih-alih navigasi, yang ada malahan Windows Messenger, aplikasi pengirim pesan yang waktu itu di buat untuk berhadapan dengan Yahoo! Messenger, walau kalah populer.

Satu hal yang paling saya suka secara pribadi pada windows phone waktu itu adalah kemudahan menginstall aplikasi-aplikasi, terutama permainan yang waktu itu jumlahnya belum banyak, paling tidak dibandingkan aplikasi yang ditawarkan pada play store. Game bawaan pun Cuma Solitaire.

Lho, kenapa Android yang berbasis Linux itu menghadang Windows phone?

Karena di segmen Desktop Linux kalah jauh dibelakang Microsoft Windows. Padahal Linux saat itu diberikan gratis..tis! Nggak berbayar, hanya mengganti harga CD atau DVD Installer saja serta user manual. Kabarnya Windows lebih populer karena lebih user friendly. Padahal nurut saya Linux gampang juga.

Pada Oktober 2008 lahirlah embrio yang bakal menggebrak peradaban!

Yaitu ponsel pertama berbasis Android yang diproduksi HTC dengan nickname HTC Desire. Menggunakan Android generasi 1.0 dengan nickname Cupcake.

Mungkin saat itu, Nokia mewaspadai Blackberry yang tengah merajai pasar Smartphone. Mungkin Nokia  saat itu juga tengah mencurigai Windows Phone sebagai Ponsel Multimedia. Nokia, dengan bekal nama besar masih percaya diri menghadapi keduanya dengan tetap mempertahankan Symbian sebagai system operasi pada ponselnya.

Mungkin juga Nokia tahu, bahwa saat itu Google tengah membesut satu sistem operasi yang sekarang digunakan oleh bermilyar umat bernama Android. Tapi bisa jadi Nokia memandang sebelah mata, mengingat waktu itu Google hanya mesin pencari nomor dua setelah Yahoo! Nama Google nggak masuk 'hitungan' Nokia untuk dijadikan lawan apabila misalnya Google mendevelop sebuah system operasi buat ponsel. Sehingga membiarkan Sony , Samsung, dan HTC ikut konsorsium. Memang tak ada sumber resmi yang mengatakan bahwa Google menawari Nokia untuk masuk kedalam konsorsium tersebut. Tapi yang jelas, sejak awal pengumuman pendirian Open Handset Alliance pada tahun 2007 mereka tak menyebut bahwa nama besar seperti Nokia, Verizone dan Vodafone ( Keduanya operator Seluler) masuk dalam bagian dari proyek Android.

Bisa saja pihak Google sudah menawarkan proposal ke Nokia, tapi bisa jadi Nokia menolak.

Bagi Google, waktu itu Nokia adalah nama besar yang patut diperhitungkan untuk diajak masuk kedalam proyek Android.

Jadi kesimpulan akhir-nya adalah, Open Handset Aliance tidak bermaksud menjegal Nokia dengan Androidnya. Android lebih ditujukan untuk kemaslahatan umat ( sambil cari untung) daripada menjegal sebuah nama besar bernama Nokia. Karena toh pada akhirnya Nokia ( dan Blackberry) menggunakan Android untuk Ponsel modern mereka, walau langkah ini terlambat. Untuk Nokia, sebelumnya juga menggunakan Windows Mobile untuk ponsel seri Lumia mereka.

Dan segala fungsi android sekarang dapat dinikmati berbagai kalangan. Karena harga ( ponsel berbasis Android) yang murah, penggunaan yang mudah, serta banyak membantu pekerjaan manusia. Itulah alasan bermilyar manusia di dunia ini menyukai dan membutuhkan Android. Yang menarik, versi Android pertama hingga ke Sembilan diberi nama berurutan berdasarkan abjad dan menggunakan nama-nama cemilan mengandung gula. Nggak tahu kenapa musti dengan nama cemilan manis. Padahal yang manis itu sering bikin sakit. Kalau nggak sakit gigi ya sakit hati. Nurut saya nggak perlu terlalu manis, yang penting setia. Hushhhh! Becandaaa...

Versi pertama Cupcake, Doughnut, Eclaire, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, ice cream sandwhich, Jellybean, Kitkat, Lolypop, marshmallow, Nougat, Oreo, Pie, tapi pada versi 10-11 absen nickname. Cukup penamaan dengan angka saja.

Lantas kenapa dimulai dengan C, yaitu cupcake? Bukan A lalu B? Karena A adalah Apem, dan B adalah Bikang!

Becandaaaa!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun