Perang yang akan kita hadapi bersama adalah perang perebutan hak patent tentang teknologi teleportasi.
Karena dengan teleportasi inilah sekarang tatanan dunia baru berjalan.
Dan barang siapa memperoleh hak patent sebagai penemu teknologi, maka pundi-pundi uangnya akan membengkak.
Celakanya ada pihak yang merasa bahwa dirinyalah yang layak disebut sebagai penemu.
Satu contoh kasus terjadi pada perseteruan antara Huawei dan pemerintah Amerika Serikat.
Ada apa dengan mereka?
Jawabannya adalah, Huawei telah berhasil melakukan riset dan pengembangan teknologi akses Internet supercepat, yaitu 5G.
Pemerintah Amerika Serikat merasa, hal itu tidak seharusnya terjadi. Mereka merasa, bahwa Amerika-lah yang seharusnya menemukan, di Amerika lah seharusnya teknologi itu mulai digunakan.Â
Seperti hal-nya Levi Strauss yang memulai bisnis menjual celana, walau berbahan kain kanvas bekas tenda, tapi menangguk sukses karena dalam pengaruh nama besar Amerika. Atau Louise Chevrolet, yang jadi salah satu nama paling berpengaruh di Amerika, padahal mereka dulunya cuma imigran.
Harusnya seperti itu pulalah teknologi dikenalkan pada dunia, dari dan oleh Amerika Serikat. Tidak boleh ada yang lain.
Tapi apa lacur, Naga dari timur, yaitu Tiongkok, sudah bangkit dari tidur panjangnya.
Dan Huawei, salah satu raksasa Teleportasi telah lebih dulu menyelesaikan riset tentang konektivitas 5G.