Mohon tunggu...
Husaini.mhd
Husaini.mhd Mohon Tunggu... Wiraswasta - backpacker

Bermimpi Keliling Dunia untuk dapat menapaki jejak-jejak keindahan sang Pencipta dan mengabadikannya, berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk traveling backpackermate.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berdua Menapaki Gunung Artapela Bandung

19 Oktober 2016   13:51 Diperbarui: 22 April 2017   17:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipertengahan jalan ada seorang petani menggunakan motor berhenti seperti sedang menunggu seseorang, ketika kita hampiri dan menanyakan arah jalan, petani itu berkata “biar cepat ikuti saja pertengahan tiang listrik sutet itu yang berada di tengah-tengah perkebunan, jangan ikuti jalur motor ini, karena berputar jauh” dan setelah itu petani itu pergi… kitapun mengikuti petunjuk petani itu, beberapa saat kemudian ada lagi petani yang sedang duduk di saung seperti sedang menunggu seseorang, belum kita hampiri petani itu pergi, berhubung kondisi agak lelah kitapun meminta izin untuk berteduh dan beristirahat di saungnya sambil berteriak, dan petani itu mengatakan “Iya sok aja, itu disitu ada pisang, habiskan aja leubar” oke pak makasih, jawabku. Ternyata disaung itu ada dua ikat pisang, ahhaaa…. Dapet Rezeki nomplok, hehe… entah karena lelah, dingin atau apalah itu tapi ketika melahap pisang itu rasanya hmmm… nikmanya, kalau dibandingin nih sama pisang yang paling enak di supermarket, wah jauh…lebih enak pisang alami ini! Hehe

Dan sepertinya petani/warga sekitar terlihat sangat welcome, dengan sengaja mereka menunggu kita hanya untuk memberi petunjuk, mengingat ketika itu hampir semua petani sudah pulang.

Setelah beberapa saat beristirahat, kitapun melanjutkan perjalanan meski hujan rintik-rintik, sayangnya untuk perjalanan pulang kita tidak sempat untuk mengabadikan moment (foto) bahkan tidak sempat untuk memikirkannya, karena hampir sepanjang perjalanan kita diguyur hujan. Setelah beberapa saat akhirnya kitapun sampai di basecamp Sekitar pukul 15:30, hmm menghabiskan 3,5jam perjalanan, itu sama halnya ketika pergi kemarin (gubrag) ternyata sama saja.

Beres laporan, kitapun beristirahat sebentar menelonjorkan kaki di sebuah Sekolahan tempat diparkirnya kendaraan kita, tepat dibelakang basecamp itu, sambil jajan baso tahu dan ternyata si mang baso nya itu yang kemarin nongkrong dibasecamp nunjukin arah jalur, dan kitapun ngobrol ternyata Artapela ini mulai ramai didaki sejak 6 bulan yang lalu, bahkan surat perizinan resmi dari perhutani nya pun baru 3 bulan yang lalu.

Jam menunjukan pukul 16:00 hujan pun semakin deras, tidak mau berlama-lama disini, setelah berpamitan kitapun memutuskan untuk pulang ditengah dinginnya cuaca itu. Beberapa saat menjelang masuk ke Baleendah ternyata disana sudah banjir saat kita coba melewatinya ternyata banjir itu cukup dalam, diperkirakan hampir sepaha lebih orang dewasa, motor kitapun tenggelam hampir setengahnya, untung saja banjirnya tidak terlalu jauh dan kalau kita teruskan melewati jalan itu banyak daerah banjir yang lebih parah dari sini “kata warga sekitar”, kitapun memutuskan untuk kembali dan lewat jalur banjaran, meski cukup jauh memutar untuk sampai di Kopo, gara-gara itupun kita pulang kerumah kemaleman yang tadinya ingin cepat sampai dirumah…ehh malah kemaleman…

Tapi Alhamdulillah masih bisa diberi keselamatan sampai rumah.

Must to try dah....pokoknya!


img-20161003-221350-580716d40ab0bd9713955862.jpg
img-20161003-221350-580716d40ab0bd9713955862.jpg
Sebenarnya sih disini terdapat juga Danau Aul yang melegenda, tapi sayang dikarenakan cuaca yang tidak mendukung dan entah dimana keberadaan Danau itu kurang jelas infonya, jadi kita tidak pergi kesana.

Danau Aul, Pict by artapela.blogspot.co.id
Danau Aul, Pict by artapela.blogspot.co.id

Untuk Rincian biaya pengeluarannya :

Bensin Motor : Rp. 15.000

Retribusi Jasa Lingkungan Rp. 5.000,-/orang

Parkir motor Rp. 10.000,- permotor/malam

Total : 30 Rebu sajah... (diluar logistik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun