Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Gusti Sholihin, Pelukis Kalsel

23 Mei 2014   15:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tanggal 7 Januari 1993, makam Gusti Sholihin atas permintaan keluarganya melalui Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Selatan dipindahkan oleh dari Pekuburan Muslimin Kampung Jawa Denpasar Bali ke Makam Bahagia di samping Makam Pahlawan Bumi Kencana di Landasan Ulin, Banjarbaru. Dengan suatu tim khusus yang dibentuk oleh Pemda Tk. I Kalsel.

Jika dilihat dari hasil karya Sholihin di bidang Seni Rupa, keahliannya atau kepandaiannya bukan hanya melukis atau hanya berkarya sebagai pelukis saja, tetapi juga menekuni di bidang lain dalam lingkup Seni Rupa.

Selain melukis Sholihin juga menekuni Seni Patung atau pematung dan berkarya pada seni grafika dalam bentuk cukilan yang berbentuk klise untuk percetakan yang tersebut dari bahan kayu. Ini terlihat dari hasil karyanya yang dikoleksikan oleh Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat, bersama dengan peralatan kerjanya, baik sebagai pelukis, pemahat (pematung) dan sebagai pembuat cukilan untuk klise percetakan dalam seni grafika.

Hasil karyanya sebagai pemahat atau pematung ini dikoleksikan oleh Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat berupa patung potret diri dari kepala sampai bahu, yang terbuat dari batu kali. Patung ini sekarang dipajangkan di ruang Sholihin, yaitu Ruang pameran Tetap yang khusus karya pelukis Sholihin pada Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, bersama dengan hasil karyanya yang lain. Patung ini cukup menonjol diruang pameran tersebut, untuk menghidupkan suasana ruang pameran tersebut, yang dipajang pada standar yang khusus dengan dilator belakangi riwayat hidupnya secara singkat.

Hasil karyanya di bidang seni grafika juga dikoleksikan oleh Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat dalam bentuk klise untuk percetakan yang terbuat dari kayu. Klise ini disimpan bersama alat untuk mencukil ketika membuat klise tersebut. Ada beberapa buah klise yang dikoleksikan oleh Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat dan dipajangkan di ruang Sholihin bersama dengan patung dan lukisan tersebut pada suatu vitrine khusus, bersama dengan alat-alat melukis milik Sholihin lainya semasa hidup.

Sampai sekarang koleksi lukisan karya Sholihin pada Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan berjumlah 117 buah, yang terdiri dari lukisan dengan menggunakan media cat minyak, cat air dan pastel. Koleksi lukisan ini secara kronologis berasal dari berbagai periode kegiatan Sholihin, baik di dalam negeri seperti di Yogyakarta, di Denpasar Bali, dan diluar negeri seperti di Sao Paulo Brazilia dan hasil karya ketika dia berada di kota Banjarmasin, ada contoh lukisan yang dikoleksikan di Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat ini. Lukisan ini ditata selain ruang pameran tetap yang disebut atau diberi nama ruang Sholihin, juga disimpan di ruang khusus bagi lukisan yang tersisa, untuk keperluan penelitian khusus untuk koleksi lukisan ini.

Selain lukisan hasil karya Sholihin dikoleksikan di Museum Propinsi ini, juga dikoleksikan karya pelukis daerah lain yang merupakan generasi penerus Sholihin dan yang se zaman dengan Sholihin, yang berasal dari daerah ini. Ini bertujuan selain untuk memperkaya koleksi lukisan yang berasal dari karya pelukis daerah, juga untuk menunjukkan perkembangan seni lukis di daerah ini dari generasi Sholihin sampai sekarang.

Lukisan hasil karya Sholihin ini masih banyak yang terdapat atau disimpan pada masyarakat umum, selain yang dikoleksikan oleh museum propinsi. Secara berangsur-angsur lukisan hasil karya Sholihin yang berada ditangan masyarakat ini dikumpulkan Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat untuk dijadikan koleksi museum, bersama dengan yang telah dikumpulkan sebelumnya.

Yang tidak kalah pentingnya dan menarik lagi pengunjung museum ialah koleksi alat rumah tangga atau peralatan hidup Sholihin yang dipakainya selama hidupnya sebagai pelukis, yang penuh dengan pahit getir kehidupan yang dirasakannya. Ini terlihat dari berita acara penyerahan alat hidup yang dimiliki Sholihin ketika ia meninggal di Denpasar, Bali, yang sangat minim sekali sebagai alat keperluan hidupnya sehari-hari pada saat itu. Dari pembuktian dengan data tertulis ini dan juga koleksi alat rumah tangga lainnya, terlihat sekali menjelang akhir hayatnya di Denpasar, Bali. Bahwa Sholihin dalam meniti kariernya sebagai pelukis, pada saat akhir hayatnya penuh dengan kepahitan dalam kehidupannya sehari-hari. Hampir tidak ada apa-apa yang dimilikinya, kecuali sejumlah lukisan yang merupakan hasil karyanya pada saat itu. Ini diperkuat lagi dengan penuturan teman dekatnya kepada penulis, ketika penulis berada di Denpasar, Bali, pada tahun 1977 untuk mengikuti Kursus Penataran Ilmu Permuseuman di Museum Negeri Propinsi Bali, yang sekaligus mengunjungi rumah tempat tinggalnya dan makamnya di Kampung Jawa Denpasar Bali bersama dengan Bapak Drs M Idwar Saleh, mantan Kepala Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat yang pertama dan Bapak Drs Johansyah, pengelola Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan museum ini menjadi UPT, yang pada saat itu sama-sama mengikuti penataran tersebut.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun