Kita berdoa kepada Allah agar diberikan kelembutan hati berkat interaksi dengan Alquran. Diberikan nikmat agar bisa mencintai Alquran dan menjadikannya teman dalam keseharian. Dan semoga kita seperti halnya Umar, diberikan petunjuk oleh Allah SWT. "Segala puji bagi Allah yang menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami." (QS al-A'raf  [7]: 43).
Indonesia kehilangan ulama kharismatik. Kepergian beliau menyadarkan kita, pentingnya berinteraksi dengan alquran, pentingnya membasahi lisan kita dengan bacaan ayat-ayat suci setiap  hari.
Mari kita kembali menemukan kenikmatan dalam berinteraksi dengan Alquran, tetapi jika kita belum merasakannya, maka bertaubatlah, karena itu bisa jadi salah satu hukuman dari Allah kepada hamba adalah, yaitu dicabutnya kenikmatan dan kekhusyukan dalam membaca Alquran.
Meskipun mata ingin menangis, tetapi seolah-olah air mata telah kering hingga tak bisa menangis. Tak ada lagi getaran yang mampu melembutkan hati. Di situlah penyesalan tiba.
Maka sebelum terlambat, mari kita semua meluangkan waktu untuk bermesraan dengan kalam-Nya. Kita luangkan waktu untuk membacanya, bukan justru hanya membacanya kala waktu luang saja.
#muhasabahdiri