Mohon tunggu...
Hurriyatuddaraini
Hurriyatuddaraini Mohon Tunggu... Lainnya - Bersama keluarga

Menulis untuk kesehatan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulama yang Penuh Kelembutan Itu, Telah Pergi

15 Januari 2021   22:37 Diperbarui: 15 Januari 2021   22:51 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alquran, Sang Pelembut Jiwa Syekh

Publik tanah air kembali dihantam duka. Berita wafatnya Syekh Ali Jaber, membuat semua orang tersentak. Seolah tidak percaya dan berharap itu hanyalah kabar hoaks semata. Namun, umur menjadi rahasia Allah, benarlah ternyata, Pejuang Alquran itu telah wafat. Ia kembali ke haribaan-Nya, dengan membawa bekal alquran yang kelak akan menjadi syafaat baginya.

Beliau adalah mujahid. Hadirnya beliau di tengah-tengah masyarakat Indonesia,  mampu membangkitkan kembali semangat anak bangsa, untuk berbondong-bondong menjadi penghapal Alquran. Terbukti dengan maraknya, muncul lembaga tahfidz quran di seluruh penjuru negeri.

"Beliau sudah mengalqurankan Indonesia. Beliau orang mulia, ya Allah," tutur Ustaz Ahmad Alhabsyi dalam video unggahannya ke media sosial sambil menangis.

Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama moderat yang pengetahuan keislamannya sangat luas. Beliau juga pribadi yang penuh dengan kelembutan, santun dan berakhlak mulia.

Kelembutannya juga terpancar saat beliau menyampaikan dakwah, tanpa mengurangi dari makna dakwah itu sendiri, dakwah yang penuh kelembutan itu mampu menyusupi ke setiap relung hati para pendengarnya. Dakwah yang dibawakan oleh Syekh Ali Jaber, begitu santun, tak pernah keluar kata-kata cacian dari mulutnya, sehingga ia begitu dicintai oleh setiap lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.

Bahkan, karena kemampuannya dalam membawakan dakwah secara lembut itu pula, ia dikagumi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak. Maka karena berpulangnya beliau itu juga, banyak anak-anak Indonesia yang bersedih dan menangis, karena Syekh panutannya telah pergi. Mereka kehilangan sosok tokoh idola, yang selalu muncul pada acara tahfidz quran, saat bulan ramadhan di salah satu stasiun tv swasta.

Begitulah Syekh Ali Jaber, Allah telah mengangkat derajat dan memuliakannya, karena kecintaannya terhadap Alquran. Tidak hanya di akhirat saja, bahkan sejak di dunia Allah juga telah demikian memuliakannya, disebabkan di dalam jiwanya telah terpatri oleh kecintaannya terhadap kalam-kalam Ilahi.

Dari Umar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah mengangkat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (Alquran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula." (HR Muslim)

Lalu, bagaimana dengan kita?
Jejak seperti apakah yang akan ditinggalkan, kelak setelah kita pergi?

Tentunya kita juga ingin dikenang sebagai orang yang dimuliakan oleh-Nya. Lalu, bagaimana pula kita memperoleh kemuliaan di sisi-Nya? Pastinya kita harus menghidupkan Alquran dalam jiwa, kita agar kita dimuliakan-Nya juga. Sebaliknya, jika kita mengabaikannya, apalagi sampai melecehkannya, maka kehinaanlah yang akan Allah timpakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun