Tahun ajaran berganti, semua pelaksana pendidikan mulai mempersiapkan pergantian semester dari genap menuju ganjil yang artinya akan ada siklus penerimaan peserta didik – kenaikkan kelas – kelulusan.Â
Di samping euforia ini, tetap ada suatu hal yang sama seperti tahun sebelumnya. Hal yang membuat semua pihak, baik itu pendidikan atau lainnya sama-sama merasakan. Hal ini pula yang membuat semua orang berada pada keterbasan. Ya, pandemi COVID-19 masih belum berakhir.Â
Sekali lagi, dan semoga untuk yang terakhir kali, pemerintah menerapkan kebijakan yang mengharuskan segala bidang untuk tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan menerapkan aturan-aturan yang telah disepakati. Begitu pula dengan bidang pendidikan. Kondisi pandemik seperti sekarang ini mengharuskan proses belajar mengajar dan juga administrasi sekolah dilakukan secara daring (online). Jika keadaan memaksakan harus tetap bertatap muka, tentu harus menerapkan protocol kesehatan yang sudah umum diketahui masyarakat.
Menanggapi proses pembelajaran serba daring ini, UPI sebagai instansi yang memiliki fokus terhadap pendidikan merumuskan program kuliah kerja nyata (KKN) tahun 2021 ini yang bertujuan untuk mendukung dan menguatkan penanggulangan dampak COVID-19 di bidang pendidikan dan ekonomi yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.Â
KKN ini mengusung tema Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM Pada Masa Pandemi. Terdapat beberapa program yang disediakan pihak UPI dalam pelaksanaan KKN ini salah satunya adalah mendesain, membuat, melengkapi, dan menggunakan media pembelajaran daring untuk sasaran program yang telah ditentukan.
Pembelajaran secara daring (online) memiliki beberapa perbedaan dengan pembelajaran luring (offline) yang selalu digunakan sebelum masa pandemic COVID-19.Â
Beberapa perbedaan yang berlangsung pada proses pembelajaran daring di antaranya adalahÂ
1) interaksi antara guru dan peserta didik berlangsung melalui tatap maya,Â
2) kesulitan mengkondisikan ruang kelas karena berbagai macam kendala teknis (contohnya jaringan yang tidak stabil), dan
3) perbandingan pengalaman yang diterima peserta didik antara pembelajaran daring dan luring.Â