MAKASSAR -- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar acara silaturahim dosen pada Senin, 22 September 2025, di Hall Teater I-Gedung Iqra Lantai II. Acara ini dirangkaikan dengan pengajian oleh Wakil Ketua PWM Muhammadiyah Sulsel, Dr. Dahlan Lambawa. Agenda acara ini yakni arahan pimpinan fakultas serta agenda pembagian Surat Tugas Mengajar semester ganjil 2025/2026.
Evaluasi Perkuliahan dan Disiplin Akademik
Dalam arahannya, Dekan FKIP Dr. Baharullah, M.Pd. menekankan pentingnya momen silaturahim sebagai ajang konsolidasi pimpinan fakultas, program studi, dan seluruh dosen. Ia mengungkapkan hasil monitoring mutu semester genap yang masih menunjukkan banyak dosen belum mengisi absensi perkuliahan secara daring.
"Ini perlu menjadi perhatian bersama. Sistem membaca dosen tidak mengajar jika absensi online tidak diisi, meskipun sejatinya dosen hadir di kelas. Ke depan, kita harus disiplin agar tidak ada kesalahpahaman administrasi," tegas Baharullah.
Bimbingan Mahasiswa dan Tantangan Layanan
Dekan FKIP juga menyoroti persoalan pembimbingan mahasiswa yang kerap menjadi keluhan. Dosen, kata dia, harus lebih responsif terhadap bimbingan skripsi maupun praktik profesional. "Banyak mahasiswa kesulitan menemui dosennya, bahkan pesan tidak dibalas. Kondisi ini berdampak pada kelulusan tepat waktu dan citra layanan fakultas," ujarnya.
Bahwa 11 dari 12 program studi FKIP sudah meraih akreditasi unggul disebut sebagai capaian yang membanggakan. Namun, kualitas layanan tetap menjadi syarat penting dalam mempertahankan dan meningkatkan keunggulan.
Arah Internasionalisasi dan Akreditasi Global
Lebih jauh, Baharullah menegaskan bahwa roadmap FKIP periode 2025--2029 berorientasi pada internasionalisasi. Targetnya, minimal tiga program studi FKIP memperoleh akreditasi internasional. Pendidikan Bahasa Inggris ditetapkan sebagai prodi pertama yang diproyeksikan menuju akreditasi global, disusul Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, serta Pendidikan Seni Rupa.
"Tahun 2027 akan menjadi momentum penting karena empat program studi akan reakreditasi. Untuk mempertahankan status unggul, tantangannya lebih berat, termasuk syarat minimal 20 persen dosen bergelar doktor, 20 persen dosen berpangkat lektor kepala, serta kurikulum berbasis outcome-based education (OBE)," jelasnya.
Kepribadian Dosen Muhammadiyah
