Kemitraan --- Dalam upaya memperluas jangkauan dakwah dan mendukung program pendidikan keislaman, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui SOLOPEDULI sebagai Mitra Kemaslahatan menyerahkan bantuan berupa mobil layanan dakwah kepada lima yayasan yang tersebar di wilayah Solo Raya. Seremoni serah terima digelar pada Senin, 4 Juli 2025, bertempat di Gedung Pertemuan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 8, Dawungan Kidul, Pulisen, Kabupaten Boyolali.
Kegiatan ini sekaligus merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh).
Acara ini dihadiri oleh Deputi Investasi Langsung dan Lainnya BPKH, Anas; CEO LAZ SOLOPEDULI sekaligus Mitra Kemaslahatan BPKH, Sidik Anshori, S.Sos.I.; Mitra Strategis BPKH, H. Singgih Januratmoko, S.K.H., M.M.; lima pimpinan yayasan penerima manfaat, serta 52 peserta lainnya.
Adapun lima yayasan penerima mobil layanan dakwah tersebut adalah:
1. Yayasan Nur Saifudin Kabupaten Boyolali (H. Wartana, S.Pd.),
2. Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Kabupaten Sukoharjo (Drs. Irawan S.),
3. Yayasan Bahrul'uluum Addiniyah Kabupaten Klaten (Amin Widodo, M.Pd.),
4. Yayasan Nur Hasan Senting Kabupaten Boyolali (Drs. H. Ngadiyo, M.Pd. dan H. Abdus Somad),
5. Yayasan Baitul Ma'mur Al Musawwa Kabupaten Sukoharjo (H. Raharno, S.H., M.H.).
Kelima yayasan tersebut telah dikenal aktif dalam mengembangkan program dakwah melalui pembinaan masjid-masjid binaan, majelis taklim, serta kegiatan sosial keislaman lainnya. Jaringan dakwah mereka tersebar luas dengan intensitas kegiatan yang tinggi, khususnya di wilayah Boyolali, Sukoharjo, dan Klaten.
Akan tetapi, dalam pelaksanaan dakwah, para dai dan tim layanan seringkali menghadapi kendala mobilitas karena keterbatasan sarana transportasi. Oleh karena itu, keberadaan mobil layanan dakwah ini diharapkan dapat menjadi solusi strategis untuk menunjang efektivitas program dakwah dan pendidikan keislaman.
Dana Abadi Umat, Aman dan Bermanfaat
"Dana Abadi Umat dikelola oleh BPKH. Sebagian ditempatkan di bank, maksimal 30%, dan selebihnya diinvestasikan dalam bentuk surat berharga maupun investasi langsung yang aman dan memberikan nilai manfaat," jelasnya.
