BOYOLALI -- Sejak diresmikan pada bulan Oktober melalui penandatangan kerja sama dengan beberapa stakeholder psikologi, kegiatan intervensi psikologis kini masih terus berjalan bahkan sudah mulai merambah kepada warga binaan pemasyarakatan yang lama.
Rabu (22/11), Sebanyak 5 orang warga binaan pemasyarakatan dengan kategori risiko tinggi berdasarkan hasil asesmen mulai mengikuti kegiatan intervensi psikologis dengan kegiatan 'stress log'. Dipandu oleh Mahasiswa dari Komunitas Mumpung Jadi Mahasiswa (MJM) dan didampingi Staf Pelayanan Tahanan, jalannya kegiatan bertempat di Aula Rutan Boyolali.
Kepala Subsi Pelayanan Tahanan, Taufiq Rahmadi, menjelaskan bahwa kegiatan intervensi psikologis ini diharapkan mampu mengubah sikap dan perilaku serta memberikan wawasan mengenai teknik koping guna mengatasi stres, takut, dan sebagainya khususnya bagi warga binaan lama yang tergolong berisiko tinggi.
"Setelah dilakukan asesmen kepada seluruh warga binaan pemasyarakatan Rutan Boyolali, kami mendapati 5 orang warga binaan yang tergolong berisiko tinggi, Harapannya setelah kami ikutkan dalam kegiatan ini dapat mengubah sikap dan perilakunya agar lebih baik, sehingga tidak ada potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Rutan Boyolali," tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini akan dilangsungkan selama 21 hari. Dan dalam kurun waktu tersebut, Warga binaan akan mengikuti kegiatan yang berbeda-beda setiap harinya. Di akhir pelaksanaan kegiatan akan dilakukan evaluasi dan penilaian sikap dari tiap individu yang ikut.