Mohon tunggu...
humas rutan bengkulu
humas rutan bengkulu Mohon Tunggu... Instansi Pemerintah

Publikasi berita

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Hadroh Jadi Wadah Pembinaan Spiritual WBP Rutan Bengkulu

4 Oktober 2025   15:12 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:35 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rutan bengkulu

BENGKULU -- Rutan Kelas II B Bengkulu menghadirkan inovasi pembinaan bagi warga binaan melalui kegiatan seni Islami hadroh. Program ini digelar rutin setiap pekan di Masjid At-Taubah Rutan Bengkulu sebagai sarana penyaluran minat dan bakat sekaligus pembinaan mental dan spiritual.

Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan pembinaan yang lebih variatif dan bermanfaat bagi warga binaan. Menurutnya, hadroh menjadi wadah efektif untuk membangun akhlak, kedisiplinan, serta kebersamaan.

"Latihan hadroh ini bagian dari inovasi pembinaan yang kami jalankan. Selain keterampilan kerja, pembinaan keagamaan juga menjadi fokus. Harapannya, warga binaan dapat mengisi waktu dengan kegiatan positif dan nantinya kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik," ujar Yulian.

Setiap Sabtu, puluhan warga binaan tampak antusias mengikuti latihan. Lantunan shalawat yang diiringi tabuhan rebana menjadikan suasana masjid lebih khidmat. Selain meningkatkan religiusitas, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi warga binaan untuk menyalurkan bakat dan rasa percaya diri.

Latihan hadroh dipandu oleh instruktur internal yang juga merupakan warga binaan berpengalaman. Dengan metode belajar bersama, para peserta saling melengkapi keterampilan masing-masing. Tidak hanya sekadar berlatih, kelompok hadroh juga disiapkan untuk tampil pada berbagai kegiatan keagamaan di dalam rutan, termasuk peringatan hari besar Islam.

Menurut Yulian, keberadaan kelompok hadroh merupakan bukti nyata bahwa pembinaan di Rutan Bengkulu berjalan komprehensif, mencakup aspek mental, sosial, hingga spiritual. Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi serupa agar warga binaan mendapat bekal yang bermanfaat sebelum kembali ke masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan bahwa pembinaan tidak berhenti pada dinding penjara. Justru di sini kami menyiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, beriman, dan berguna setelah bebas nanti," pungkas Yulian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun