Ciamis,-Humasmanduaciamis
Empat guru dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis mengikuti Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung dari tanggal 10 s.d 18 Maret 2025 bulan Ramadhan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam berbagai aspek, termasuk metode pembelajaran, teknologi pendidikan, dan pengelolaan kelas.
Program PJJ yang diadakan oleh BDK ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di lingkungan madrasah. Dengan mengikuti program ini, para guru diharapkan mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Kepala MAN 2 Ciamis, Drs, Aris Mujiraharjo, M.Pd.I menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi para guru dalam program ini.
"Kami sangat mendukung peningkatan kompetensi guru, terutama dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Program ini menjadi kesempatan emas bagi guru-guru kami untuk memperdalam wawasan dan menerapkannya di kelas," ujarnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan mutu pendidikan di MAN 2 Ciamis semakin meningkat, dan para guru mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan inspiratif bagi siswa.
Salah satu peserta PJJ dari MAN 2 Ciamis, Adang Somantri, S.Pd.I mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal penerapan metode pembelajaran berbasis digital.
"Di era digital seperti sekarang, guru harus terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi agar proses pembelajaran lebih efektif dan menarik bagi siswa," tuturnya.
Sementara itu, Hilman Fauzi S.Pd.I salah satu guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis, yang sama turut serta dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Â dengan materi khusus mengenai Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para tenaga pendidik dalam menilai kinerja ASN secara objektif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan adanya program ini, diharapkan guru-guru yang berstatus ASN dapat lebih memahami sistem evaluasi kinerja, yang berdampak pada peningkatan profesionalisme dan kualitas pendidikan di madrasah.
Hilman Fauzi mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.
 "Melalui PJJ ini, saya mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai mekanisme penilaian kinerja ASN, termasuk indikator, metode evaluasi, serta cara meningkatkan efektivitas kerja sebagai guru," ujarnya. (HR)
.
