Bantul -- Rabu, 23 Juli 2025 -- Guru Ekonomi MAN 2 Bantul mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Madrasah Aliyah se-DIY yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Yogyakarta. Pertemuan kali ini mengangkat tema yang tengah hangat dibicarakan di dunia ekonomi dan finansial global, yaitu Cryptocurrency atau mata uang kripto.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan guru ekonomi dari berbagai Madrasah Aliyah di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk perwakilan dari MAN 2 Bantul. Dalam suasana yang penuh antusiasme, para peserta mendalami pemahaman baru mengenai perkembangan teknologi finansial, khususnya yang berkaitan dengan aset digital, sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi guru dalam mengintegrasikan isu-isu aktual ke dalam pembelajaran ekonomi.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan yang dilanjutkan sambutan dari Ketua MGMP Ekonomi MA DIY, Tony Purwanti. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya guru ekonomi untuk senantiasa mengikuti dinamika perubahan dalam bidang ekonomi global.
"Era digital menuntut kita untuk tidak hanya menjadi pengajar yang informatif, tetapi juga edukatif dan adaptif. Cryptocurrency adalah fenomena nyata yang kini telah masuk ke dalam sistem perekonomian dunia, bahkan mulai mempengaruhi kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara. Guru ekonomi harus mampu menjelaskan hal ini dengan benar kepada peserta didik, agar mereka melek finansial sejak dini," ujar Tony Purwanti dengan penuh semangat.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Rektor Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Bambang Riyanta, yang turut mengapresiasi peran guru madrasah dalam membangun literasi ekonomi generasi muda. Beliau menekankan bahwa perguruan tinggi terbuka seperti Sibermu siap berkolaborasi dengan madrasah untuk mendukung peningkatan kapasitas guru melalui riset, pelatihan daring, dan pengembangan kurikulum berbasis teknologi.
"Kami yakin sinergi antara perguruan tinggi dan madrasah akan menjadi kunci dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan digital, termasuk dalam memahami fenomena seperti blockchain, crypto asset, hingga digital payment system yang kini berkembang pesat," ungkap Bambang Riyanta.
Setelah sesi pembukaan dan sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi utama yang dibawakan oleh narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi keuangan digital. Materi yang disampaikan mencakup sejarah kemunculan cryptocurrency, konsep dasar teknologi blockchain, legalitas dan regulasi kripto di Indonesia, serta pro-kontra pemanfaatan aset digital dalam konteks pendidikan ekonomi.
Guru Ekonomi MAN 2 Bantul yang turut hadir dalam kegiatan ini menyambut positif tema yang diangkat. Menurut mereka, topik cryptocurrency memang masih tergolong baru dan seringkali disalahpahami oleh masyarakat, termasuk peserta didik. Melalui MGMP ini, para guru merasa lebih siap dalam menjelaskan materi ekonomi digital secara komprehensif dan berbasis data aktual.
"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menambah wawasan kami sebagai guru ekonomi. Sebab saat ini peserta didik seringkali sudah lebih dulu mengetahui tentang crypto melalui media sosial, namun belum memahami konteks dan risikonya. Dengan pemahaman yang benar, kami bisa menjembatani rasa ingin tahu mereka dengan pengetahuan ilmiah," ujar salah satu guru ekonomi MAN 2 Bantul.
Kegiatan MGMP diakhiri dengan sesi diskusi kelompok dan refleksi pembelajaran yang berlangsung hingga pukul 12.30 WIB. Para peserta juga mendapatkan bahan ajar digital dan tautan referensi tambahan untuk memperkaya proses pembelajaran di kelas masing-masing.