Mohon tunggu...
humas lapaswatampone
humas lapaswatampone Mohon Tunggu... Lapas Watampone

Kontributor Humas Lapas Watampone

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Lapas Watampone Bekali Warga Binaan dengan Keterampilan Pertukangan Kayu

21 Juli 2025   21:00 Diperbarui: 21 Juli 2025   19:00 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pertukangan Kayu bagi WBP Lapas Watampone, Sumber: Humas Lapas Watampone

Watampone, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Watampone terus berkomitmen dalam membekali warga binaannya dengan keterampilan yang relevan untuk kehidupan pasca-bebas. Salah satu program unggulan yang sedang berjalan adalah pembinaan kemandirian di bidang pertukangan kayu / meubelair yang dilaksanakan di bengkel kerja Lapas Watampone, yang diharapkan mampu membuka peluang usaha dan mengurangi angka residivis, Senin (21/07).

Program ini diikuti oleh sejumlah warga binaan yang memiliki minat dan bakat dalam dunia pertukangan. Mereka merupakan warga binaan yang dibimbing langsung oleh instruktur dari Balai Latihan Kerja  (BLK) Kabupaten Bone untuk mempelajari berbagai teknik mulai dari pengolahan bahan mentah, perancangan, hingga finishing produk meubelair. Peralatan yang memadai juga disediakan untuk mendukung proses pembelajaran praktis ini.

Kasubsi Pengelola Hasil Kerja, Andika Perdana, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga upaya nyata untuk membentuk jiwa wirausaha pada warga binaan.

"Kami ingin mereka tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki mental yang kuat untuk mandiri setelah bebas nanti. Keterampilan pertukangan kayu ini sangat prospektif dan banyak dibutuhkan di masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hasil karya meubelair dari warga binaan ini juga akan dipasarkan ke masyarakat yang ingin melakukan pemesanan.

Senada dengan Andika, Kepala Lapas Watampone, Saripuddin Nakku, menegaskan pentingnya pembinaan kemandirian sebagai fondasi reintegrasi sosial yang sukses.

"Pembinaan ini adalah investasi kami untuk masa depan warga binaan. Dengan bekal keterampilan yang mumpuni, mereka diharapkan mampu bersaing di dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dapat berkontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat," tegas Saripuddin.

Program pembinaan pertukangan kayu ini diharapkan dapat terus berlanjut. Dengan begitu, warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi individu yang produktif dan berdaya guna setelah kembali ke tengah masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun