Lhoknga, Aceh Besar -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lhoknga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Di bawah bimbingan dan pengawasan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyrakatan Aceh, Lapas Lhoknga sukses menyulap area brandgang yang sebelumnya tidak dimanfaatkan menjadi lahan produktif. Hasilnya, panen raya timun dan kacang panjang pun digelar dengan penuh semangat, Rabu (10/7).
Kegiatan ini merupakan implementasi dari salah satu program prioritas 13 Akselerasi Pemasyarakatan yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, khususnya Akselerasi Pemasyarakatan dalam mendukung Ketahanan Pangan. Dengan semangat kemandirian dan pemberdayaan, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dilibatkan langsung dalam proses penanaman hingga panen, sekaligus sebagai bagian dari pembinaan kemandirian yang berkelanjutan.
Kepala Lapas Kelas III Lhoknga, Husni, S.H., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja keras dan pembinaan yang berkelanjutan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
"Kami memanfaatkan lahan sempit di area brandgang menjadi lahan pertanian yang produktif. Hasil panen ini tidak hanya membuktikan potensi kemandirian warga binaan, tetapi juga menjadi bentuk kontribusi positif terhadap lingkungan dan pemasyarakatan yang berdaya," ujar Husni.
Panen raya ini juga menjadi bagian dari strategi pembinaan berbasis kerja, keterampilan, dan ekonomi kreatif yang memberikan bekal bagi WBP ketika kembali ke masyarakat.
Melalui hasil panen ini, Lapas Lhoknga berharap dapat memperkuat peran pemasyarakatan dalam menggerakkan sektor ekonomi produktif, serta mendukung visi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menjadikan lembaga pemasyarakatan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan panen turut dihadiri oleh jajaran Lapas, warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program.