Piru, INFO_PAS -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali melaksanakan kegiatan pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan beragama Kristen. Pada Rabu (15/10), bertempat di Gereja Lapas Piru, kegiatan diikuti oleh seluruh Warga Binaan yang beragama Kristen dengan sangat antusias dan penuh semangat.
Kegiatan yang dipandu oleh penyuluh agama Kristen dari Kemenag SBB ini diisi dengan ibadah bersama, renungan rohani, serta pesan moral dengan tujuan menumbuhkan keimanan, memperdalam nilai-nilai spiritual, dan membentuk karakter Warga Binaan agar lebih berintegritas serta siap kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik.
Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Wikrama Jaya, menyampaikan bahwa pembinaan keagamaan menjadi pilar penting dalam proses pembinaan di Lapas.
"Pembinaan rohani seperti ini sangat membantu warga binaan memperbaiki diri dan menumbuhkan semangat perubahan menuju kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Piru Hery Kusbandono mengapresiasi dukungan Kemenag SBB dalam mendampingi proses pembinaan di dalam Lapas.
"Sinergi ini wujud nyata pelaksanaan fungsi pemasyarakatan yang tidak hanya menekankan aspek kedisiplinan, tetapi juga pembinaan moral dan spiritual," tegasnya.
Dukungan pun diberikan oleh perwakilan Kemenag SBB, George Taniwel, menuturkan bahwa pelayanan rohani bagi Warga Binaan merupakan bagian dari tanggung jawab moral lembaganya.
"Kami hadir untuk menumbuhkan kembali nilai iman dan pengharapan bagi mereka yang sedang menjalani proses pembinaan," ucapnya.
Sementara itu, Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara Lapas Piru dan Kemenag SBB.
"Kolaborasi lintas instansi seperti ini perlu terus diperkuat agar pembinaan Warga Binaan berjalan seimbang antara aspek keterampilan dan keimanan," pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Warga Binaan Kristen di Lapas Piru semakin mantap dalam memperkuat keimanan, memperbaiki diri, dan siap kembali menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat.