Batang, 6 Mei 2024 - Lapas Batang telah menggelar program untuk memberikan pembinaan kemandirian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Program ini melibatkan penanaman bibit cabai dan panen cabai di lahan SAE (Sarana Asimilasi dan Edukasi) Lapas Batang.
Dalam sebuah upaya untuk membantu WBP mengembangkan keterampilan baru dan mempersiapkan mereka untuk reintegrasi ke masyarakat, Lapas Batang menggelar program pertanian yang bertujuan untuk memberikan pelatihan praktis sekaligus memberdayakan para narapidana secara ekonomi.
Program ini, yang mengajarkan keterampilan bercocok tanam, perawatan tanaman, dan manajemen pertanian, menjadi alat yang kuat untuk memberikan pendidikan kemandirian kepada WBP. Dalam konteks ini, penanaman dan panen cabai dipilih karena cabai merupakan tanaman yang relatif mudah dikelola dan memiliki potensi pasar yang baik.
Pembinaan kemandirian ini tidak hanya memberikan keterampilan pertanian kepada WBP, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk merasakan keberhasilan dan kontribusi positif dalam lingkungan yang terbatas. Selain itu, melalui program ini, Lapas Batang berupaya untuk memperkuat keterhubungan sosial antara WBP dan staf lapas, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan rehabilitasi.
Para narapidana yang berpartisipasi dalam program ini tidak hanya belajar bagaimana menjadi petani yang lebih terampil, tetapi juga memperoleh keterampilan manajemen waktu, kerja tim, dan tanggung jawab. Mereka juga diajarkan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
Hasil-hasil dari panen cabai akan digunakan untuk konsumsi internal lapas, serta bisa dijual untuk mendukung program-program rehabilitasi dan pendidikan di dalamnya. Ini adalah langkah yang signifikan dalam mendukung visi lapas sebagai lembaga rehabilitasi yang berfokus pada pembinaan kemandirian dan keterampilan.
Program penanaman dan panen cabai di Lapas Batang merupakan pendekatan yang dapat membawa dampak positif yang besar dalam upaya rehabilitasi narapidana dan persiapan mereka untuk kembali ke masyarakat. Diharapkan bahwa program semacam ini dapat menciptakan jaringan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk mendukung reintegrasi yang sukses bagi WBP.
