Ambon, INFO_PAS - Di Lembaga pemasyarakatan kelas II A Ambon para warga binaan terlibat dalam sebuah program pertanian yang dilakukan dengan 2 cara yaitu, secara Hidroponik dan konvensional. Berbeda dari hidroponik yang cara bercocok tanamnya tidak bergantung pada kesuburan tanah, Para warga binaan juga bercocok tanam dengan metode konvensional. Hal ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan lahan kosong dalam memenuhi kebutuhan akan Pangan secara mandiri, mengingat kebutuhan sayuran di Lapas Ambon terbilang cukup besar.
Budidaya sayuran secara konvensional merupakan cara bertani biasa, Media yang digunakan adalah media tanah yang sudah diolah agar subur dan mampu memproduksi banyak hasil. Di Lapas ambon sendiri metode ini digunakan untuk menanam beberapa jenis sayuran diantaranya kangkung, sawi dan terong. Dalam kegiatan ini, tanaman kangkung, sawi dan terong dirawat dengan metode konvensional, yakni ditanam langsung di lahan tanah. warga binaan melakukan penyiangan gulma, pemupukan, dan penyiraman untuk memastikan pertumbuhan tanaman berjalan optimal. Metode ini dipilih karena mudah diaplikasikan dan memiliki potensi hasil panen yang melimpah.
Lebih dari sekadar kegiatan rutinitas, pertanian di Lapas Ambon telah menjadi simbol perubahan positif bagi para warga binaan. Melalui keterlibatan mereka dalam berkebun dan proyek-proyek kreatif terkait pertanian, mereka tidak hanya menanam tanaman, tetapi juga menanam harapan akan masa depan yang lebih baik. Berkebun juga merupakan sebuah aktivitas yang memberikan dampak positif untuk mental. Pasalnya, tanaman yang dirawat mampu menenangkan pikiran dan meredakan stres.
Program kegiatan Kemandirian Pertanian yang dilaksanakan di Lapas Ambon juga merupakan satu kegiatan yang mendukung program Akselerasi Menteri Imigrasi Dam Pemasyarakatan Republik Indonesia bapak Agus Andrianto, yaitu Memperdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan di Lapas ambon.
Kepala Lapas Ambon, Bapak Herliadi, menjelaskan bahwa program berkebun konvensional ini memiliki manfaat ganda, "Selain memberikan kegiatan positif bagi warga binaan, hasil kebun ini juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi Lapas. Bahkan, jika hasilnya berlebih, bisa dijual ke masyarakat sekitar ," tuturnya Kalapas.
Warga Binaan yang mengikuti Program Kegiatan Kemandirian Pertanian ini mengaku senang dengan program-program yang ada di Lapas Ambon. "Kegiatan ini sangat berguna untuk kami, selain mengisi kekosongan, kegiatan ini menambah pengalaman dan ilmu buat kami dan mejadi bekal ketika kami bebas nanti, ungkap Warga Binaan.
Dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang membangun, para warga binaan mempersiapkan diri mereka untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan baru dan semangat yang lebih positif. Diharapkan hasil dari budidaya kangkung, sawi dan terong dengan metode konvensional ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan internal lapas maupun sebagai produk karya warga binaan sekaligus ikut mendukung program ketahanan pangan.
#kemenimipas
#guardandguide
#ditjenpas
#pemasyarakatan
#ditjenpasmaluku
#rickydwibiantoro
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI