Mohon tunggu...
Humas Lapas Nirbaya
Humas Lapas Nirbaya Mohon Tunggu... Mewujudkan Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya Sebagai pusat re-integrasi sosial yang humanis,profesional,dan berwawasan lingkungan guna menciptakan masyarakat yang aman,sejahtera dan berkeadilan

Lapas Nirbaya Bangkit Kembali guys, Pada Zaman dahulu Kala Penjara Nirbaya didirikan oleh Hindia Belanda Tahun 1912 dengan kapasitas 750 orang dan ditutup oleh Pemerintah Indonesia tahun 1986, Lapas Nirbaya dibangun kembali oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI tahun 2022 dan Sekarang Merupakan Lapas Minimum Sekurity yang ada di Nusakambangan dengan Kapasitas 288 orang dan berfokus sebagai tempat Re-intergrasi Sosial bagi WBP Kembali Ke Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ladang Sebagai Jalan Pulang Warga Binaan, Lapas Nirbaya Bangun Nusakambangan

13 Juli 2025   19:54 Diperbarui: 13 Juli 2025   19:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CILACAP  -- Dalam semangat pembinaan dan pemberdayaan warga binaan, Lapas Kelas IIB Nirbaya membangun Nusakambangan melalui program pertanian terpadu di ladang sekitar, Lapas Nirbaya melihat ladang sebagai jalan pulang warga binaaan. Kamis (13/07).
Setiap kali di ladang, proses mencangkul dilakukan langkah demi langkah , dengan kesabaran dan menyiingkirkan satu demi satu batu yang ada di dalam tanah , kemudian batu tersebut dipinggirkan dan ditata rapih supaya tanah yang akan ditanam menjadi mudah diolah dan batu yang tersusun rapi menjadikan lingkungan semakin asri.

Tanah miring di terasering, sehingga tanah menjadi media rata dan siap dalam menerima air hujan yang mengandung nitrogen.
Semua itu itu dilakukan demi  porositas tanah yang selanjutnya tanah mudah diolah kembali setelah panen.

Daun kering yang ada digiling untuk mulsa alami saat diaplikasikan ke tanah dan nantinya akan secara alami lama kelamaan menjadi penggembur struktur tanah liat sehingga harapannya tanah bisa dengan mudah diolah kembali.

Pelaksanaan Mitigasi resiko Hama  seperti  babi hutan  perlu diantisipasi dengan serius karena menyebabkan gagal panen, upaya pertama dengan pemagaran dengan menggunakan kawat berduri, dan tidak hanya babi hutan hewan liar lainnya juga masih banyak di sekitar Lapas.

Proses perkebunan di ladang  dari persiapan alat, olah tanah, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, hingga panen dan pascapanen, secara tekun dan sabar pasti akan menghasilkan panen yang bagus.

Kalapas Nirbaya, Helmi Najih menyampaikan  komitmen membangun nusakambangan dengan proses, mitigasi resiko usaha dan yang utama adalah niat untuk berkelanjutan, "Komitmen membangun Nusakambangan dengan proses, mitigasi resiko usaha dan yang utama adalah niat untuk berkelanjutan, semua itu harus dilakukan dengan kesabaran, kerja keras, dan cerdas untuk keberlanjutan", ungkap Helmi

Humas Labaya
Humas Labaya
Ladang mengajarkan waktu dan kesabaran. Tidak ada hasil instan. Apa yang ditanam hari ini belum tentu langsung terlihat besok. Seperti halnya perubahan perilaku, semuanya butuh proses. Ketika seorang warga binaan menanam jagung atau bayam, ia sedang belajar bertanggung jawab atas sesuatu yang tumbuh.
Dengan membangun ladang, Lapas Nirbaya menegaskan bahwa pembinaan bukan hanya soal pengawasan, tapi tentang kesempatan kedua  untuk menanam kembali nilai-nilai kehidupan, demi masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun