Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ketika Mengirim Uang Antar-Negara dalam Hitungan Detik

1 Januari 2020   07:35 Diperbarui: 1 Januari 2020   07:36 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siti, seorang tenaga kerja Indonesia di Hongkong, harus berjalan lima kilomater dari rumah majikannya menuju gerai Western Union di Pusat Perbelanjaan Kota Kowloon. Ia rela berpanas-panas ria dengan suhu kota 36 derajat celcius demi mengirimkan uang kepada kedua orang tuanya di Bandung, Jawa Barat.

Setiap bulan Siti menghabiskan biaya hampir 10% dari uang yang ia kirim untuk biaya pengiriman melalui Western Union. Artinya dari 4 juta rupiah uang yang ia kirimkan menuju Indonesia, hanya sekitar 3,5 juta saja yang sampai pada orang tuanya. Itu pun belum keterlambatan pengiriman Western Union yang bisa lebih dari satu minggu.

Kondisi di atas berlangsung hingga 10 tahun sampai Siti mendapatkan sebuah informasi tentang cara baru pengiriman uang, yaitu dengan menggunakan aplikasi Transferwise. Selain biaya lebih murah, metode ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan jasa Western Union. Siti dibantu oleh majikannya membuat akun Transferwise.

Siti terus berusaha mengotak atik smartphone-nya  dan memasukkan data rekening bank orang tuanya di Indonesia. Kemudian, ia mengirikan uang kirimannya ke akun rekening Transferwise. Setelah beberapa kali mencoba ia pun berhasil mengirimkan uang dari Hongkong ke Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Biaya pengiriman yang dikeluarkannya sangat murah, yaitu 1,5% saja dari uang yang ia kirimkan.

Kisah Siti mulai dilakukan oleh banyak pekerja di negara asing. Antrena panjang sering kita lihat di gerai-gerai remitensi konvensional menjelang hari raya, mereka adalah para pekerja yang ingin mengirimkan uang kepada sanak saudara mereka melalui Western Union, Money Gram, dan Ria. Namun seiring kemunculan fintech seperti Transferwise, Remitly, dan Worldremit sangat membantu orang-orang seperti Siti yang membutuhkan layanan pengiriman uang antar-negera dengan cepat dan biaya murah.

Selam kurang lebih 25 tahun terakhir, hanya ada segelintir perusahaan dunia seperti Western Union, Money Gram, dan Ria yang menjadi pemain utama dalam bisnis remitansi dunia. Perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi lebih dari 150 negara dengan total gerai fisik hingga lebih dari satu juta toko retail.

Mereka membebankan biaya pengiriman lebih mahal karena menggunakan banyak gerai fisik dan pengiriman unag harus banyak melewati banyak institusi agar sampai kepada penerima. Sedangkan dengan Transferwise, Remitly, Worldremit dan startup lainnya yang mengandalkan model bisnis baru, biaya yang dibebankan pada startup 50% lebih murah.

Sumber: Diadaptasi dari "The Shifting Great"karya Rhenald Kasali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun