Mohon tunggu...
Hugo Irfantoro
Hugo Irfantoro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sel Prokariotik dan Eukariotik, Mana yang Lebih Dapat Bertahan Hidup?

25 Agustus 2017   18:04 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:32 5422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga,Prokariotik sangat bergantung pada ketersediaan zat-zat tertentu di habitatnya, sehingga metabolisme prokariota lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, ada prokariota yang metabolismenya bergantung pada ketersediaan [H2S] untuk memperoleh energi dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain itu ada juga prokariota yang menggunakan fotosintesis maupun senyawa organik untuk memperoleh energi. Cara memperoleh energi yang bermacam-macam tersebut membuat organisme prokariotik mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem seperti, permukaan salju di antartika, lubang hydrothermal di dasar laut, dan sumber air panas.

Keempat, kemampuan beberapa organisme prokariotik untuk dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem disebabkan DNA prokariota diekspresikan untuk menyesuaikan dengan lingkungan. DNA organisme prokariotik lebih sederhana daripada DNA pada eukariota karena pasangan basa nukleotidanya lebih sedikit serta memiliki kromosom tunggal. Organisme prokariotik tidak memiliki membran organel, sehingga tidak memiliki membrane inti pula. Inti sel prokariota disebut nukleoid.

Kelima, selain ekspresi DNA, kemampuan bertahan sel prokariotik di lingkungan ekstrem juga didukung oleh struktur dinding sel yang mengandung peptidoglikan. Peptidoglikan adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu, asam- N-asetil glukosamin dan asam-N-asetil muramat. Dua gula turunan tersebut dihubungkan dengan ikatan -1,4 dan rantai peptida pendek yang terdiri dari d- asam glukamat, l-alanin, d-alanin serta l-lisin maupun asam diaminopimelik (DAP). DAP merupakan asam amuno langka yang hanya ditemukan di dinding sel prokariotik.

Keenam, dinding sel Prokariota dilapisi oleh kapsul, lapisan lengket yang terdiri dari polisakarida atau protein. Dengan adanya kapsul ini, organisme prokariota memungkinkan untuk menempel pada substrat maupun individu lain dalam suatu koloni. Kapsul ini juga melindungi prokariota dari dehidrasi, serta melindungi prokariota patogenik dari sistem kekebalan inangnya.

Ketujuh, jika keadaan lingkungan buruk, banyak bakteri yang mampu bertahan dengan berubah menjadi kista. Kista berfungsi melindungi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk. Bakteri dalam bentuk kista merupakan keadaan istirahat yang tahan terhadap desinfektan, sinar, kekeringan, panas, ataupun dingin sehingga dapat bertahan selama bertahun-tahun. Pada keadaan tersebut, bakteri akan membentuk spora. Pembentukan spora dimulai dengan timbulnya daerah bening di dekat salah satu ujung bakteri. Lambat laun daerah bening tersebut semakin keruh dan mulai membentuk permukaan spora. Spora yang dibentuk di dalam sel disebut endospora, sedangkan spora yang dibentuk di luar sel disebut eksospora. Jika keadaan lingkungan kembali baik, spora akan tumbuh menjadi individu bakteri. Pertumbuhan bakteri tersebut dimulai dengan meresapnya air ke dalam spora. Kemudian, spora mengembang dan kotak spora menjadi retak.

Dari berbagai pendapat yang sudah saya kemukakan, saya menyimpulkan bahwa sel prokariotik dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dibandingkan sel eukariotik, dengan tujuh alasan :

  • Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrem.
  • Sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien, membuat bakteri memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik.
  • Prokariotik sangat bergantung pada ketersediaan zat-zat tertentu di habitatnya, sehingga metabolisme prokariota lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota.
  • DNA organisme prokariotik lebih sederhana daripada DNA pada eukariota karena pasangan basa nukleotidanya lebih sedikit serta memiliki kromosom tunggal.
  • Kemampuan bertahan sel prokariotik di lingkungan ekstrem juga didukung oleh struktur dinding sel yang mengandung peptidoglikan.
  • Dinding sel Prokariota dilapisi oleh kapsul, lapisan lengket yang terdiri dari polisakarida atau protein. Dengan adanya kapsul ini, organisme prokariota memungkinkan untuk menempel pada substrat maupun individu lain dalam suatu koloni. Kapsul ini juga melindungi prokariota dari dehidrasi, serta melindungi prokariota patogenik dari sistem kekebalan inangnya.
  • Jika keadaan lingkungan buruk, banyak bakteri yang mampu bertahan dengan berubah menjadi kista. Kista berfungsi melindungi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk. Jika keadaan lingkungan kembali baik, spora akan tumbuh menjadi individu bakteri. Pertumbuhan bakteri tersebut dimulai dengan meresapnya air ke dalam spora. Kemudian, spora mengembang dan kotak spora menjadi retak.


Demikianlah penjelasan saya mengenai "Sel Prokariotik lebih mudah mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dibandingkan Sel Eukariotik". Saya setuju dengan topik tersebut, dengan berbagai alasan yang sudah saya paparkan di atas. Dan dengan ini, artikel pertama saya telah usai. Bagi para pembaca, terima kasih telah membaca artikel pertama saya ini, dan silakan memberikan berbagai saran dan kritik tentang artikel pertama saya ini di kolom komentar. Jika ada kesalahan penulisan, saya mohon maaf, karena saya juga sedang belajar untuk menjadi lebih baik dan agar lebih memahami materi ini. Terimakasih kepada sumber-sumber yang saya pakai dalam penulisan artikel ini, dengan sumber tersebut saya menjadi lebih paham dan dapat menyampaikan materi ini ke pembaca sekalian dengan singkat dan jelas.

Sumber Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun