Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Anak Muda dalam Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei 2020   14:22 Diperbarui: 20 Mei 2020   14:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari kebangkitan Nasional (sumber : kompas.com)

Hari Kebangkitan Nasional adalah tahapan penting bagi kita sebagai warga Indonesia untuk menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Peristiwa hari kebangkitan nasional ditandai oleh dua peristiwa penting saat berdirinya organisasi Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Di sejumlah instansi pemerintah atau sekolah pun pasti akan melakukan upacara bendera untuk mengenang makna hari kebangkitan nasional. Makna kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat jiwa nasionalisme, serta kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri.

Kita harus sadar kalau bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang. Bahkan ketika saya sedang mengikuti heritage walking tour bersama Asep Kambali mulai dari Cikini dan berakhir ke Tugu Proklamasi, saya merasakan jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia tidak dapat dilepaskan dari akar-akar budaya yang mendasari identitas nasional.

Problematik Indonesia saat ini pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang identitas nasional yang dilakukan oleh para elit masa pergerakan nasional. Saat ini perkembangan begitu pesat dalam segala bidang dan ini hal yang tidak bisa kita hindari, karena bagian dari kemajuan era globalisasi.

Lantas sebagai anak muda kita harus bagaimana untuk memproteksi diri dengan nilai-nilai yang bermartabat?

Bagi saya kebangkitan nasional dpat dimulai dari lingkungan terkecil kita, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar. Bagaimana memaknai perbedaan yang ada di lingkungan keluarga maupun lingkungan bekerja, termasuk perbedaan berpendapat. Jika dari lingkungan terkecil kita sudah sanggup menciptakan rasa toleransi, maka persatuan dan kesatuan di lingkungan yang lebih besar akan lebih mudah tercapai. Dengan cara belajar menghargai perbedaan. Sebab adanya perbedaan tidak menghalangi persatuan seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika.


Budaya lokal juga dapat menjadi benteng terakhir saat kita merasakan kalau banyaknya gesekan dan kepentingan organisasi. Oleh karena itu diperlukannya rasa kebangsaan yang tinggi agar Bhineka Tunggal Ika tidak hanya sekedar semboyan belaka, tetapi benar-benar harus bisa menjadi pedoman untuk perilaku bagi seluruh rakyat Indonesia

Namun realitas saat ini kita lihat semakin merosotnya nilai-nilai kebangkitan nasional terutama di kalangan generasi muda. Misalnya dengan konten-konten negatif beberapa waktu lalu kita lihat. Aksi prank dan bersikap seenaknya saja membuat cerminan wajah anak muda Indonesia menjadi sorotan. Apa benar anak muda Indonesia tidak bisa menginspirasi lewat semangat dan karya?

Lebaran sebentar lagi, masih adakah aksi saling menghujat, saling menghina, saling memojokan yang sudah sepatutnya dihentikan. Sebab pada dasarnya hari Kebangkitan Nasional bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa ini, untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat. Sehingga Hari Kebangkitan Nasional ini tidak hanya menjadi sebuah jargon saja, sebagai anak muda dapat dimaknai dengan menjunjung nilai kebangsaan dan rasa bangga sebagai orang Indonesia. Berkarya dalam menulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun