Mohon tunggu...
Aisha Annada
Aisha Annada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Geografi Fisip ULM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penginderaan Jauh (Remote Sensing)

11 April 2024   14:23 Diperbarui: 11 April 2024   14:29 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Resolusi Spektral

            Resolusi spektral adalah kemampuan suatu sistem optikelektronik untuk membedakan informasi obyek berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah salurannya, maka semakin tinggi kemungkinannya dalam mengenali obyek berdasarkan respons spektralnya. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah salurannya, semakin tinggi resolusi spektralnya (Danoedoro, 2012). Lansat ETM + mempunyai resolusi spektral 8 band (dengan saluran pankromatik dan thermal), sedangkan Landsat generasi terbaru (LDCM) mempuntai resolusi spektral 11 band.

Resolusi Radiometrik

            Danoedoro (2012) menjelaskan bahwa resolusi radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respon spektral obyek. Respon spektral dalam satuan mW cm 2 sr 14m 1 datang mencapai sensor dengan intensitas yaug bergariasi. Selisih respon yang paling lemah dapat dibedakan sensor yang peka. Kemampuan sensor secara langsung dikaitkan dengan kemampuan koding (digital coding), yang mampu mengubah intensitas pantulan atau pancaran spektral menjadi angka digital. Kemampuan ini dinyatakan dalam bit. Sistem koding 4 bit diartikan sebagai mengubah intensitas pantulan atau pancaran menjadi 24 = 16 tingkat, yang paling lemah diberi kode 0, dan yang paling kuat diberi kode 15. Bagi sensor 8 bit, sinyal dengan julat intensitas pantulan 2 8 = 256 tingkat kecerahan, dimana 0 adalah untuk sinyal terlemah yang nampak hitam pada citra, dan 255 untuk sinyal terkuat yang nampak putih pada citra. Kemampuan Koding satelit sumberdaya dari waktu ke waktu berbedabeda. Landsat ETM+ mempunyai resolusi radiometri 8 bit sedangkan landsat generasi baru (LDCM) mempunyai resolusi radiometri 12 bit.

Resolusi Temporal

            Resolusi temporal adalah kemampuan suatu sistem satelit untuk merekam ulang daerah yang sama. Satuan resolusi temporal adalah jam atau hari. Satelit Landsat MSS dan TM setiap 18 hari sekali untuk generasi 1, dan 16 hari sekali untuk generasi 2. Satelit SPOT resolusi temporarnya 26 hari sekali pada sistem operasi normal, tapi dapat beberapa hari berturutturut dengan mekanisme perekaman menyamping (Brachet, 1984 dalam Danoedoro, 2012). Satelit IKONOS mempunyai resolusi temporar 3 hari. Satelit Quickbird resolusi temporarnya 13,5 hari. Satelit MOS milik Jepang resolusi temporarnya 17 hari. Satelit Radarsat milik kanada yang merupakan satelit menggunakan gelombang mikro resolusi temporarnya 6 hari.

Resolusi Layar

            Danoedoro (2012) menjelaskan bahwa data digital yang tersimpan sebagai byte map dalam media magnetik dalam prakteknya perlu ditampilkan pada layar monitor untuk dianalisis. Oleh sebab itu masalah kualitas perangkat keras memegang peran penting, yaitu : kapasitas penyimpanan data, kecepatan pengolahan, dan juga kualitas monitor dalam menyajikan citra pada layar. Kualitas monitor ditentukan oleh dua parameter, yaitu : tingkat bitnya dan resolusi layarnya. Tingkat bit berkaitan dengan kemampuan menyajikan warna atau tingkat kecerahan (grey scale). Monitor 8 bit mampu menampilkan 256 tingakt kecarahan. Resolusi layar adalah kemampuan layar monitor dalam menyajikan kenampakan citra secara lebih halus. Semakin tinggi resolusi, semakin tinggi kemampuannya untuk menyajikan gambar (butirbutir piksel yang halus). Ukuran piksel layar disebut sebagai dot pitch, sebesar 0,26 milimeter sudah memadai untuk studi penginderaan jauh. Kemampuan layar monitor dikendalikan oleh graphic card (disebut juga graphic board) yang dipasang pada CPU. Dengan graphic card yang berbeda, layar monitor resolusi tinggi dapat diemulasikan menjadi layar monitor resolusi menengah.

Kualitas Citra

            Danoedoro (2012) menjelaskan kualitas citra dipengaruhi oleh kualitas sensor, posisi wahana saat perekaman, kondisi topografi daerah yang diliput, dan kondisi atmosfir saat perekaman. Kualitas citra bila sangat rendah sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil restorasi. Beberapa parameter kualitas citra yang sering digunakan para praktisi : (a) tutupan awan atau kabut, (b) korelasi antar saluran, (c) kesalahan geometri, dan (d) kesalahan radiometeri.

Klasifikasi Multispektral Untuk Citra Satelit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun