Mohon tunggu...
wawan ridwan
wawan ridwan Mohon Tunggu... Dosen - Building Spiritual Moderate Islamic value

hiduplah dengan pengetahuan dan kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Almarhum Tengku Zulkarnaen Ulama dari Tanah Melayu

11 Mei 2021   11:24 Diperbarui: 11 Mei 2021   11:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam sebuah ungkapan bahasa arab al mayit khairun Nasihah, kematian adalah nasehat paling baik bagi yang hidup dan mendengarkan, orang terkadang abai terhadap nasehat yang berupa lisan masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tidak berbekas sama sekali, bisa jadi orang menanggapinya sebagai hal biasa, tapi ketika dihadapkan dengan sesosok mayat dan kematian orang akan merenung, sehebat dan sekuat apapun, sealim dan sepintar apapun dia hanya akan dikuburkan berkalang tanah, beberapa langkah mayit akan ditinggalkan oleh orang terdekat sekalipun, dia akan menghadapi amalnya sendiri bertanggungjawab terhadap perbuatannya , mayit akan memasuki tahapan kehidupan selanjutnya itulah nasehat kematian

Almarhum teungku zul adalah sosok pendakwah yang lugas dengan bahasa yang tegas, sosok yang selalu tampil dengan pakain khasnya bersurban putih, beliau selalu bersikap kritis dengan melontarkan kritikan terhadap berbagai hal baik mengenai agama, sosial budaya dan politik baik lewat media sosial ataupun diatas panggung, kritikan dari almarhum selalu ramai dan banyak ditanggapi oleh nitizen, baik yang pro mapun kontra mungkin inilah salah satu cara almarhum berdakwah, terakhir yang bikin heboh adalah pernyataan almarhum bahwa disurga tidak ada kulit hitam walaupun kesannya rasis almarhum dibully karena pernyataanya

almarhum sosok yang langka jarang para pendakwah atau ulama yang bisa tampil dan terekpose ke publik apalagi ulama dari tanah melayu banyak ulama yang lahir dari tanah melayu salah satunya adalah almarhum, selain ustad abdul somad, latar belakang beliau yang pernah menjadi pengusaha dan memiliki suara yang merdu serta pandai memainkan gitar, almarhum pandai juga berpantun seperti kebanyakan orang melayu yang pandai merangkai kata.

saya pernah langsung langsung mendengarkan ceramah almarhum yang menurut saya sama aja dengan yang sering disampaikan para penceramah lainnya, almarhum ketika ceramah jarang bercanda, terkesan serius, tidak seperti penceramah yang lain biasa penuh dengan humor, sebagai seorang penceramah aktivitas beliau juga sibuk selian sebagai pencermah almarhum juga aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wakil sekjen, kita kehilangan ulama yang konsisten dalam berdakwah semoga kita bisa mengambil teladan yang baik dari almarhum selamat jalan ustad tengku zulkarnaen insyaAllah surga menantimu amin Al Fathihah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun