Assalamu'alaikum, Hallo Sahabat Kompasiana, Selamat pagi. Pagi yang indah. Langit biru cerah. Adakah teman yang masih merasa gundah? Buang, buang jauh resah. Jangan biarkan jiwamu gerah. Lihat dan rasakan nikmat Allah penuh berkah.
Benar kata Guru Blogger, "Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi." Slogan sederhana yang mengajak kita untuk terus menulis. Apa yang terjadi? Tuman! Ya..., bagai hipnotis, mencoba adalah upaya untuk selalu melangkah positif. Penuh optimis.
 Nyatanya, benar. Dengan agak sedikit kesulitan, kutemukan juga ruang ini. Kuikuti dengan segenap keberanian yang ada padaku. selangkah demi selangkah, aku membuktikannya. Di profilku tercentang hijau. Dan adalah aku di sini! Kumulai mendeskripsikan diri. Wouw...sedikit membelalak aku menemukan yang kutulis ada di sini. Tertulis di point, aku dihargai 50. Esoknya kutulis lagi, kumulai dengan mengagungkan Nama-Nya, kubagi rasa yang menyesak dada. Optimis, itu judulnya. Kubuka catatan Taklimku, Alhamdulillah bisa menjadi referensiku. Dan..., subhanallah, pointku berubah menjadi 105. Kata Om Jay, "Itu rewards dari Kompasiana. Jika Ibu terus menulis, point akan terus bertambah. Dan Ibu akan mendapatkan rewards berupa Go pay." "Apa pula iku?' pikirku.  Kuakui, aku memang gaptek. Di situ tertulis Debutan. Tak kumengerti.
Tetapi aku jadi kecewa, karena tulisanku tentang optimis tidak bisa kulacak lagi. Di mana dia bersembunyi?! Lagi-lagi kata Om Jay, "Ibu cari alamat di kompasiana." Dan beliau mencontohkan dirinya, https://kompasiana.com/wijayalabs. Nyatanya, yang kutemukan hanya bagian penutup tulisanku. 'Ah..., sudahlah!', bisik hatiku.'Teruslah menulis dan buktikan apa yang terjadi!' Aku menyerah, biarlah dia mau sembunyi di mana. Yang penting, aku sudah membuktikan di halaman blog, artikelku tayang.
Seperti pagi ini, setelah kuselesaikan kewajibanku tadarus Qur'an, kubuka laptopku. 'Aku ingin menyapa sahabat-sahabatku', pekik lirih batinku. Masih di angka yang sama pointku. aku kecewa. Padahal tulisanku semalam tentang 'Sayang Hanya Jumpa di VC' kubuktikan tayang.Â
Tak lagi kuhiraukan itu. Toh tujuanku menulis juga bukan untuk point. Sahabat Kompasiana, akhirnya kutulis ini. Selain menyapa kalian, aku ingin buktikan apa yang terjadi pada diriku. Tuman! Kata bahasa Jawa ini memiliki makna dalam bahasa Indonesia yang agaknya sulit ditemukan padanan katanya, selain dari yang bisa kuterangkan 'tidak jera'. Ora kapok' (dal;am Bhs, Jawa). Ingin, dan ingin lagi. Ingin, dan ingin terus menulis! Nah, bagaimana dengan kalian? Benarkah yang kurasakan juga kau rasakan?
Sahabat, tetapi ini harus segera kuakhiri. Mudah-mudahan aku nanti bisa menyapa kalian lagi di sini. Aku harus hentikan, karena aku harus melanjutkan meneliti. Makalahku harus sudah jadi Senin nanti. Terima kasih Sobat, telah luangkan waktu membaca tulisan ini. Selamat ber-week end. Happy nice to day. Teruslah menulis, dan lihatlah, apa yang terjadi! Wassalamu'alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh. Salam Literasi!