Mohon tunggu...
Hary Nurdianto
Hary Nurdianto Mohon Tunggu... -

Listening & Reading...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Disiplin pada Diri Sendiri

23 November 2010   16:56 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 3580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagaimana kita tahu, bahwa sebagian besar dari diri kita dan kebanyakan masyarakat/bangsa ini menganggap remeh kedisiplinan, baik pada diri sendiri, pada sekitar & lingkungan kita.

Sangat banyak manfaat yang didapat bila "disiplin" diterapkan. Paling tidak kita mulai terapkan disiplin terhadap dirisendiri, keluarga kita dan lingkungan sekitar kita.

Carut marutnya tatanan kehidupan kita, banyak dimulai dari ketidak disiplinan kemudian diikuti dengan penerapan disiplin pada masyarakat dan lingkungan.

Salah satu contoh kecil adalah disiplin terhadap "waktu".

Tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan dari kita dan masyarakat masih meremehkan disiplin terhadap waktu/jam alias tidak tepat waktu pada jadwal yang telah ditentukan (jam masuk kantor, istirahat, dan lain-lain).

Ketidak disiplinan ini secara tidak disadari dapat mengecewakan atau bahkan merugikan orang lain dan diri sendiri.

Disiplin dalam lingkup yang lebih luas,yakni dalam hal penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berwibawa akan dapat tercapai bilamana penyelenggara pemerintahan, abdi pemerintah maupun masyarakat dapat menerapkan kedisiplinan dalam segala hal.

Kebanyakan masyarakat negeri ini selalu mengkritik bahkan menyalahkan Pemerintah beserta aparatnya terhadap persoalan-persoalan/kasus-kasus publik yang saat ini ramai dibahas (Century, Penyelewengan pajak, Hukum, suap, dll).

Hal tersebut bisa terjadi karena ketidak disiplinan kita terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, ditambah lagi dengan ketidak disiplinan aparat pemerintah dalam menyikapi  ketidak disiplinan masyarakatnya.

Kecenderungan manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk dapat hidup tenang dan nyaman dalam segala hal. Namun untuk memperoleh ketenangan dan kenyamanan hidup bukan berarti harus mengorbankan kedisiplinan dan kehormatan, bukan berarti "mengorbankan" materi yang dimiliki untuk menutupi kekurangan (kesalahan) dan bukan berarti "menghancurkan kehormatan" dengan cara menerima pemberian demi  untuk "memaklumi & mentolerir" kesalahan orang lain.

Marilah kita disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap segala kegiatan, disiplin untuk tidak menyuap maupun disuap dan lain sebagainya.

Dengan begitu harapan bangsa ini menjadi bangsa yang besar dapat segera terwujud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun