Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wow, Jatim Terancam Larangan Sepakbola?

23 Desember 2015   11:34 Diperbarui: 23 Desember 2015   12:34 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : ongisnade.co.id

"Kalau terus begini kami melarang sepak bola di Jawa Timur. Karena hasilnya bukan kompetisi, tapi kenakalan remaja,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Soekarwo

Kutipan diatas jelas merupakan bentuk kekecewaan yang mendalam dari seorang gubernur Jawa timur Soekarwo terkait dengan kembali terjadinya keributan antar supporter sepakbola yang berada diwilayahnya Jawa Timur. Apa lagi dalam kejadian yang terakhir ini sampai mengakibatkan tewasnya dua supporter Aremania akibat tragedi naas yang terjadi di Sragen.itu, Memang kalau bicara keributan antar supporter, konflik antar supporter di Jatim ini permasalahanya lebih kompleks apa bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Bentrok antar suporter di Jawa Timur lebih sering terjadi dan bahkan sampai-sampai ada yang kehilangan nyawa karena terjadinya gesekan tersebut.

Rivalitas dan fanatisme dukungan dari kedua suporter sepakbola antara Malang (Aremania) dengan Surabaya (Bonekmania) memang sudah berlangsung lama dan terlihat semakin lama, samakin tidak akur dan bahkan malah sampai berakhir dengan vandalisme. Padahal upaya mendamaikan sudah banyak dilakukan termasuk ketika Jenderal Badrodin Haiti sewaktu masih menjabat Kapolda Jatim sudah berupaya untuk menyatukan kedua supporter sepakbola itu, tapi masih saja belum membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapakan. Buktinya masih saja ada gesekan yang sering terjadi di wilayah Jatim.

Seperti yang baru-baru ini ramai diberitakan kembali terjadi keributan antara suporter sepak bola, antara Bonek Surabaya United dengan Aremania Malang. Bentrokan terjadi pada dua titik yang berbeda yaitu di Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Akibatnya dua orang tewas dalam kejadian itu. Peristiwanya terjadi di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan bengkel batas kota Nglorok Sragen, korban yang meninggal adalah suporter Aremania Malang yakni Eko Prasetyo (30) warga RT 19/04 Pandesari Batu Malang dan Slamet pengemudi Suzuki Carry, warga Malang.

Kejadianya berawal saat rombongan suporter Arema Malang beristirahat di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan kebetulan pada saat yang sama rombongan suporter Bonek juga melintas menumpangi empat truk. Kemudian rombongan Bonek tersebut turun dari kendaraannya langsung melempari bus suporter Arema dengan batu. Satu orang suporter Arema, Eko Prasetyo ditarik keluar bus dan dipukuli dengan batu. Korban luka di bagian kepalanya dan meninggal di tempat kejadian.

sumber foto : akbarmancap.blogspot.com

Berikutnya keributan lain juga terjadi saat satu rombongan suporter Arema yang mengendarai mobil Suzuki Carry berpenumpang tujuh orang, diserang oleh rombongan Bonek saat mereka tiba di Nglorok, Sragen. Akibatnya suporter Arema tersebut berlarian menyelamatkan diri, nasib sial dialami pengemudi Suzuki Carry tersebut, Slamet yang berhasil ditarik keluar dan dikeroyok para Bonek sehingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

Dengan semakin menghawatirkannya kondisi itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengancam akan melarang kompetisi maupun turnamen sepak bola yang berlangsung di wilayahnya dan bahkan yang lebih kerasnya lagi bila kekerasan antar pendukung klub sepak bola ini terus terjadi, bukan tidak mungkin sepak bola akan dilarang di Jawa Timur.

Dengan kejadian itu Pak gubernur menekankan bahwa hukum harus tetap ditegakan. Namun untuk itu pak gubernur juga meyakini harus ada kanalisasi pada aktulisasi diri anak muda tersebut agar supaya fanatisme supporter itu tidak berujung kepada tindak kekerasan. “Saya tidak habis pikir, mengapa fanatisme kedaerahan itu merujuk pada aksi yang kontraproduktif. Ini pasti ada yang salah,” dan menambahkan "Tapi jika nantinya solusi-solusi tersebut sudah ditemukan, dan tidak berjalan bagus dan tetap saja bentrok, maka mau tidak mau perizinan sepakbola di Jatim harus dievaluasi. Artinya, pertandingan di Jatim harus ditunda dulu," dan menambahakan "Kalau suporter tidak bisa berdamai dan selalu ada keributan sampai ada korban, maka perizinan (sepakbola) harus dievaluasi," kata Soekarwo, Senin (21/12). 

Gubernur Jawa Timur Sukarwo juga mengingatkan kepada seluruh suporter sepak bola yang ada di Jawa Timur, bahwa sesunguhnya mereka itu adalah bersaudara. Karena sama-sama berasal dari Jawa Timur, sudah barang dengan demikian banyak orang Surabaya yang memiliki saudara/kerabat di Malang begitu juga sebaliknya tentu juga banya warga Malang yang mempunyai saudara dan kerabat di Surabaya “Saya mengimbau kepada para kelompok suporter, bahwa kekerasan antarpendukung sepakbola di Jatim harus segera dihentikan. Karena jika masih terjadi tindak kekerasan, bukan tidak mungkin sepakbola akan dilarang di Jatim,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun