Bagaimana optimisme Anda terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat?
Tentu saya optimis. Jumlah penduduk Jawa Barat ada banyak. Hampir 49 Â juta orang.
Krisis yang  kita alami sekarang katakanlah sudah empat bulan terkahir. Tapi saya lihat indikator keuangan oleh OJK, tabungan masih naik, kredit masih ada, aset perbankan juga naik. Masyarakat bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada, artinya nggak berdampak ke flutuasi harga.
Kalau kita memulai era kenormalan baru dengan asumsi grafik kasus positif Covid-19 turun, jumlah PDP turun, dan ODP turun, saya kira kita akan memulai kenormalan baru ekonomi paling tidak di triwulan ketiga dan keempat.
Apa imbauan Anda kepada pemerintah dan pengusaha?
Saya berharap pemerintah segera melakukan  komunikasi dengan pengusaha. Saya lihat komunikasi dengan pengusaha selama ini kurang berjalan. Saya harap pemerintah juga segera berkoordinasi dengan sektor usaha karena sebagian besar perekonomian kita bergantung dengan dimensi dunia usaha.
Misalnya, sampai saat ini pengusaha masih kekurangan alat rapid test. Masih mahal dan harus beli dari calo seharga 200 ribu rupiah. Kalau perekonomian ingin bergerak, tenaga kerja juga harus beraktivitas. Ini kan membutuhkan situasi yang harus steril.
Jangan lupa juga untuk selalu melakukan protokol kesehatan.
***
Hanifa Paramitha