Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bosan Ditanya "Kapan Tambah Anak?", Intip 5 Jawaban Berikut!

29 Mei 2020   20:59 Diperbarui: 29 Mei 2020   20:53 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: businessinsider.com

Manusia memang nggak pernah luput dari yang namanya pertanyaan. Baik itu ditanya maupun bertanya. Nah momen saling tanya ini biasanya terjadi saban hari raya saat semua anggota keluarga besar berkumpul. Tetiba aja tante, om, atau sepupu yang nggak pernah ketemu mendadak kepo dan merasa harus ngasih wejangan tertentu. Ya mending saja kalau berfaedah, tapi kalau nanya itu-itu lagi ya bosan juga toh.

Saya pikir predikat sebagai ibu dari satu orang anak balita kayak saya gini bakal terhindar dari pertanyaan klasik seperti "kapan kawin?" hingga "kapan punya anak?". Ternyata semua itu hanya khayalan. Rupanya meskipun sudah menyandang status sebagai istri dan ibu, masih ada pernyataan dan pertanyaan susulan yang  bikin saya bosan setiap tahun, yaitu:

"Kapan dikasih adik? Kasihan biar nggak kesepian";

"Lho kok anaknya cuma satu sih?"

"Anaknya udah gede gitu, udah pantes nih  kamu hamil lagi";

"Nambah anak jangan ditunda-tunda, mumpung umur masih  muda";

"Banyak anak banyak rezeki lho";

dll dst dsb yang intinya adalah "Kapan punya anak...LAGI?"

Oke gini lho. Andaikan  mereka paham bahwa beranak bukan sekadar making love, hamil, lalu lahirlah si jabang bayi imut, montok, lucu, dan menggemaskan.  Tidakkah mereka berpikir bahwa setiap keluarga punya peta hidupnya masing-masing? Apa jadinya jika kita terus bereproduksi dengan tidak diimbangi perencanaan matang? Bukankah perlakuan itu sama  saja dengan menzalimi makhluk-Nya?

Efek Punya Anak Tanpa Rencana

Perkara punya anak tuh bukan tentang "gimana nanti", melainkan "nanti gimana". Betapa banyak sekali saya saksikan di lingkungan sekitar tentang efek beranak tanpa perencanaan. Rerata hasilnya adalah yaa anaknya hanya asal hidup doang. Waduh padahal ini kan anak manusia, bukan anak ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun