Pernyataan ini mencerminkan kepercayaan diri dan mentalitas kuat Yamal, yang tak gentar menghadapi tekanan atau ekspektasi tinggi. Ia bahkan menyindir Real Madrid setelah Barca mengalahkan rival beratnya itu tiga kali musim ini, termasuk di final Copa del Rey.
Meski sering dibandingkan dengan Lionel Messi, Yamal tetap membumi dan menolak perbandingan itu: "Saya tidak membandingkan diri saya dengan siapa pun," ujarnya.
Pelajaran Berharga untuk Masa Depan
Meski pahit, kekalahan ini bisa menjadi batu loncatan bagi Lamine Yamal. Tekanan, air mata, dan rasa kecewa ini akan membentuk karakternya menjadi lebih kuat. Ia telah membantu Barca bersaing di tiga kompetisi besar dan akan belajar dari kegagalan ini, terutama karena timnya nyaris melengkapi treble.
Sebagai pemain muda yang sudah melewati begitu banyak hal dalam satu musim, Yamal tetap menunjukkan kualitas dan keberanian luar biasa. Kekalahan ini bukan akhir, melainkan pelajaran penting bagi perjalanan panjang kariernya sebagai bintang masa depan Barcelona dan Spanyol.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI