Mohon tunggu...
hotma nauli
hotma nauli Mohon Tunggu... -

seorang dokter biasa yang bermimpi bisa berbuat yang lebih dr biasa..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terimakasih ala Teman Gayus..

4 November 2010   15:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi itu cerah sekali sehingga menambah semangat melangkahkan kaki ke tempat tugas tercinta.Setelah memimpin apel pagi kemudian sebentar ke poli umum untuk mengobati pasien yang datangnya kepagian..ya,meskipun belum buka jam pelayanan namun kami tetap melayani mereka karena kasian sudah datang pagi-pagi.Setelah berinteraksi sebentar dengan pasien aku menuju ke ruanganku untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi sambil menkmati dinginnya AC. Maklum karena ruanganku adalah satu-satunya kamar yang mendapat kehormatan difasilitasi dengan AC,jadi ruanganku ini kadang jadi berubah fungsi menjadi tempat mencari kenyamanan.

Sedang asyik buat draft surat ,salah seorang staf mendatangiku dan mengatakan bahwa ada seorang bapak yang mau ketemu.Aku lihat ternyata bapak yang tadi aku obati dan diberi surat keterangan sakit untuk 2 hari. Ada apa pak?Ada yang bisa saya bantu?tanyaku. Dia tak menjawab pertanyaanku namun tangannya diulurkan menjabat tanganku sambil mengucapkan terimakasih. Lo,kok ada uang yang diselipkan? Aku terkejut dan melihat uang seratus ribu  di tanganku. Wah,jumlah yang lumayan besar untuk tingkat puskesmas karena tarif berobat hanya lima ribu rupiah. "Apa  ini pak?" tanya saya. "Ini tanda ucapan terimakasih saya  atas pelayanan di puskesmas ini"jawabnya. "Oh tidak perlu pak,ucapan terimakasih tulus dari bapak sudah lebih dari nilai uang ini" sahutku sambil menyerahkan uang itu kembali. Dia tak mau menerima namun aku juga berkeras mengembalikannya. Kalau memang bapak puas akan pelayanan kami bapak bisa buat Surat Pembaca ke media yang bisa sekaligus sebagai media promosi kami.Akhirnya dia menerima kembali uangnya sambil mengatakan bahwa dia akan menulis surat pembaca itu.Dia kemudian pergi sambil mengucapkan terimakasih.

Kami semua saling berpandangan antara heran dan senang,tiba-tiba salah satu staf nyeletuk "Seharusnya ibu terima aja..hitung-hitung buat makan siang..diakan temannya Gayus tuh bu". Maksudnya?Dia kerja di perpajakan? tanyaku. "Iya bu..Nah,justru karena dia di perpajakan ntar kita malah dituduh menerima gratifikasi lagi..he he..jawabku.

Dan ketika kami tertawa bersama-sama itu tiba-tiba bapak itu sudah hadir kembali dengan membawa 2 bungkusan plastik besar. Aku terkejut lagi dan dia bilang " Kali ini ibu tidak boleh menolak makanan ini yang saya anggap sebagai makan bersama mempererat tali silaturrahmi.Bila ibu masih menolak saya akan merasa tersinggung sekali". Wah..maksa nih orang..he he..Saya tersenyum dan menerimanya dengan senang hati.Alhamdulillah..sibapak tau aja saya belum sarapan..he he.."Salam sama gayus ya pak,bilangin kalau sakit berobatnya kepuskesmas kami aja".jawabku. Dia tertawa lebar dan bilang "Ah, bu dokter bisa aja".

Pagi yang benar-benar cerah dan menjadi hari yang indah buatku.Ucapan terimakasih kepuasan pelanggan adalah segalanya buat kami dan tentu saja semakin menambah semangat bekerja. Terimakasih pak atas terimakasihnya dan makanannya..Terimakasih buat seluruh stafku,kalian buat aku bangga. Semoga semakin banyak pelanggan yang meniru hal ini sehingga kami bisa makan siang gratisan..he he..


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun