film?
Siapa yang punya hobi menontonDi masa sekarang, film bukan lagi menjadi suatu hal yang asing. Bahkan, kita sebagai manusia juga memiliki rasa bosan yang terkadang muncul secara tiba-tiba.
Melalui permasalahan ini, film hadir untuk bisa memberikan hiburan agar kita terbebas dari kebosanan. Beruntungnya, metode menonton film dianggap sukses besar dalam menghilangkan rasa tersebut.
Film sebagai sebuah media pelepas kebosanan kemudian berkembang menjadi suatu produk yang diperdagangkan. Selama hampir sepuluh tahun terakhir, industri film benar-benar berkembang dengan pesat.
Terlebih lagi teknologi yang semakin canggih, menjadikan film sebagai tempat visualisasi terhadap sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh manusia. Salah satunya adalah teknologi CGI atau Computer Generated Imagery.
Teknologi CGI
Secara sederhana, teknik ini merupakan pengaplikasian pencitraan yang dilakukan oleh komputer dengan menerapkan bidang grafis tiga dimensi.
Kelebihan dari CGI adalah membuat efek yang tidak bisa dilakukan di dunia nyata dan juga penyempurnaan wujud objek (Hardisaraswati, 2021). Bahkan, melalui teknik ini kita mampu membuat sebuah film tanpa kehadiran sang aktor atau properti.
Pengembangan CGI dari waktu ke waktu semakin terlihat dan berimplikasi pada munculnya berbagai efek khusus yang saat ini banyak digunakan pada proses pembuatan film.
Misalnya efek Digital De Aging di mana membuat tampilan wajah seseorang bisa menjadi lebih muda, Digital Location yang menciptakan latar film berbasis digital secara penuh, dan Digital Resurrection yang membuat sosok aktor yang sudah meninggal dunia bisa kembali muncul dalam film.
Efek yang terakhir sepertinya sangat menarik sekaligus menyeramkan. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah tiada bisa dihidupkan dan hadir beradu akting pada sebuah film?