Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waduh! Sopir Kopaja Ini Nyetirnya Ngebut!

21 Juni 2023   09:31 Diperbarui: 21 Juni 2023   09:33 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ngebut, sumber: insvestopedia.com via gridoto

"Pak sopir, pelan-pelan, Pak Sopir!"

Seorang bayi tiba-tiba menangis. Susu dalam botol di tangan ibunya tumpah.

"Jangan ngebut, Pak Sopir. Saya belum kawinnnnnn," remaja belasan tahun berseru.

Yang lain memegang dada, berusaha mengamankan detak jantung.

Tak ada yang tahu mengapa sopir Kopaja itu tiba-tiba ngebut.


Ya, benar-benar tak ada, sampai sopir Kopaja itu membuat pengakuan. Agaknya, lantaran tidak ingin dituduh macam-macam, semua harus diklarifikasi. Jelas, sebab musababnya.

Wajarlah penumpang kaget. Dalam perjalanan, keselamatan nomor satu. Kendati ada tempat yang ingin dituju dengan desakan waktu terbatas, tetap saja, mengemudi harus hati-hati.

Sopir itu sedikit gentar. Ia takut dilapor polisi. Sekarang kan tampaknya buat laporan mudah. Apa-apa sedikit, melapor. Sopir itu tak mau nama baiknya dijelekkan ke pihak berwenang.

Sayangnya, sang sopir tak bisa jika tidak mengebut. Ada sesuatu yang harus dikejarnya. Kecepatan maksimal digas. Kaki awas pada pedal rem. Mata cermat melihat ke depan. 

Meskipun sebenarnya detak jantung sang sopir juga kencang, itu diabaikannya demi esok hari. Ya, perkenalkan sopir Kopaja itu. Saya sendiri. Y. Edward Horas S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun