Setelah kuamati lagi, tidak hanya orang-orangan itu yang kutangkap sedang cemberut. Beberapa orang-orangan yang tidak jauh dari tempatku duduk juga memasang wajah sedih. Bahkan, ketika topi caping yang menutup sebagian wajah petani itu tersingkap ke atas, ekspresi yang sama pun kulihat, persis dengan bibir cemberut orang-orangan di dekatku.
"Kamu benar-benar tidak tahu, Nak, kabar yang sedang beredar?"
Kali ini giliran aku yang menggeleng. Kubuka catatan berita di buku sakuku. Berita yang sengaja kukumpulkan tentang sawah ini, desa ini, guna melengkapi hasil penelitianku.Â
Tidak ada yang aneh. Semua baik-baik saja. Sawah dan desa ini masih terkenal dan menjadi tempat terbaik dan tersubur dalam menumbuhkan padi-padi. Kota sangat bergantung padanya dan barangkali nasib kota itu dan penduduknya entah bagaimana jika tidak ada desa ini.
Karena orang-orangan itu tidak mau cerita lebih lanjut, maka untuk memenuhi rasa ingin tahuku -- barangkali tidak ada orang yang ingin dibuat penasaran -- kutanyailah satu demi satu orang-orangan di sawah ini.Â
Kudatangi, kudekati, dan secara sabar kudengar jawaban mereka yang terdengar sama kecilnya, sayup-sayup tersamar dalam embusan angin yang terus saja kencang. Tidak ada jawaban jelas. Bibir cemberut yang terlukis jelas hanyalah jawabannya. Para petani pun demikian.Â
Akhirnya karena buntu, kusisakanlah itu sebagai sebuah kerisauan yang dialami para petani di desa itu -- tentu saja tidak kujelaskan dialami pula oleh orang-orangan sawah yang dihinggapi roh-roh itu, karena barangkali nanti dinilai tulisanku tidak masuk akal -- sebagai catatan pelengkap yang harus segera kusetorkan dalam laporan penelitian beberapa hari kemudian.
Laporan itu kini tinggallah sebuah laporan yang mengenang bahwa desa dan sawah itu pernah ada dan pernah menjadi daerah yang sangat dibutuhkan kota.Â
Entah, ke mana lagi orang kota akan mencari beras. Hanya pabrik-pabrik besar dengan asap hitam yang mengepul dahsyat dan membumbung tinggi ke langit, yang bisa dijumpai di sana, tepat berjarak sepuluh kilometer ke arah selatan dari batas kota itu.
...
Jakarta
15 Oktober 2021
Sang Babu Rakyat