Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Diary

K-Rewards Saya Senilai 229.479 Rupiah Hilang Tidak Berbekas!

23 Juli 2021   02:53 Diperbarui: 23 Juli 2021   04:32 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi K-Rewards Kompasiana, sumber: Kompasiana

Selamat dini hari, Diari. Maaf saya membangunkanmu. Ada sesuatu yang mengganjal yang harus saya ceritakan. Baru saja terjadi, tepatnya kemarin Kamis, 22 Juli 2021. Pada saat seharusnya sebagian Kompasianer bersuka karena beroleh sejumlah uang yang masuk ke akun gopay-nya, saya sebaliknya. Sedih dan kecewa.

Boleh jadi ini terjadi karena kebelumtahuan saya atas kebijakan tertulis dari sebuah sistem. Boleh pula memang belum ada kebijakan yang disosialisasikan seputar khusus hal ini (sependektahuan saya). Baru dari jawaban pihak berwenang, saya mengerti.

Baiklah, Diari, akan saya jelaskan sejelas-jelasnya, selengkap-lengkapnya, agar semua Kompasianer tahu. Agar kemalangan yang saya alami tidak terulang.

Awal bulan ini, tepatnya tanggal 1 Juli, ponsel saya rusak. Mati tanpa bisa dihidupkan kembali. Saya bawalah ke toko ponsel dan dari hasil pemeriksaan, ponsel tidak bisa diselamatkan.

Selama ini saya memakai dua nomor. Masing-masing beda penyedia. Karena faktor lingkungan yang tidak mendukung (kamar agak tertutup sehingga susah sinyal), saya memakai salah satu nomor yang sinyalnya lebih peka.

Nomor satunya lagi saya biarkan begitu saja. Kurang berguna, sebab tidak bisa untuk internetan. Lama-kelamaan, saya tidak sadar, ternyata nomor itu sudah mati. 

Lama memang tidak saya isi. Tetapi, herannya, nomor itu masih berfungsi untuk aplikasi WA dan gopay. Sepertinya karena menggunakan internet nomor satunya lagi.

Di sinilah, perkara yang mengusik emosi terjadi. Nomor itu yang terdaftar pada akun profil Kompasiana saya.

Pada satu sisi...

Berdasarkan pengumuman resmi dari akun Kompasiana, bulan Juni saya mendapat K-Rewards sebesar Rp229.479,00. Lumayan, melebihi seperlima juta. Sangat bermanfaat sebagai pengganti kuota internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun