Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Begini Saya Menilai Bos Baik atau Tidak

10 Juli 2021   18:28 Diperbarui: 10 Juli 2021   19:00 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang bos, sumber: shutterstock

Adalah peran bawahan masuk di sana. Lekas dan tanggap dalam membantu. Memberi solusi dari sebagian besar masalah. Tidak membuat alasan tidak masuk akal untuk mengelak dari pekerjaan.

Kebaikan adalah sebuah aksi reaksi. Bos dapat lebih mudah bersikap baik pada kita jika kita lurus-lurus saja. Mematuhi peraturan organisasi. Tidak membuat tindakan yang mempermalukannya.

Dari sekian banyak bos...

Sepanjang mutasi lima kali di tempat kerja, beragam bos telah saya temui. Semua punya karakter masing-masing. Semua pun membentuk kepribadian saya.

Pasti ada yang dirasa kurang baik. Ada pula yang terlalu baik. Ada yang baiknya biasa-biasa saja. Tetapi, semua harus dihadapi. Sebagai bawahan, itulah konsekuensi bekerja pada dan bersama orang.

Saya juga berusaha sebisa mungkin menyesuaikan diri pada setiap karakter bos. Namun, tidak kepada "asal bos senang". Hal-hal yang sekiranya perlu dibetulkan dalam memandang masalah bersama pasti saya suarakan. Saya paham, bos tidak selamanya mampu berpikir komprehensif. Beliau juga butuh masukan.

Pada akhirnya...

Kualitas baik tidak seorang bos hanya dapat dinilai oleh bawahan masing-masing. Relativitas suka atau tidak suka, masuk akal atau tidak perlakuannya, seberapa bijak beliau-beliau mengelola emosi, pasti berbeda untuk tiap-tiap bos.

Sebagai bawahan, ada saat kita mencocokkan diri dengan mereka. Ada pula memberikan pandangan untuk setiap hal yang dirasa tidak tepat. Tentu, dengan cara sopan. Semua demi kebaikan bersama.

Situasi kondusif yang terjaga antara bos dan bawahan sangat mendukung pelaksanaan pekerjaan. Silaturahmi berjalan baik, pekerjaan pun selesai cepat. 

Keduanya adalah terbaik jika mampu menjalankan peran masing-masing dengan sebaik-baiknya.

...

Jakarta

10 Juli 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun