Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Impersonasi, Teknik Melucu yang Sangat Menghibur

30 Juni 2021   01:19 Diperbarui: 30 Juni 2021   01:22 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi impersonasi, sumber: halodoc.com

Setidaknya ada tiga kebiasaan...

Dari kebanyakan impersonasi yang pernah saya nikmati, saya simpulkan bahwa impersonasi tidak gampang. Kendati belum pernah melakukan, setidaknya ada tiga tahapan yang perlu dilakukan agar impersonasi berhasil.

Memahami tokoh yang ditiru

Seorang yang hendak melakukan impersonasi wajib mempelajari seluk-beluk tokoh yang ditiru. Bagaimana penampilan fisiknya, bagaimana cara bicaranya, sikap apa yang paling unik dan menarik dari dirinya (sekali dilakukan, banyak orang langsung mengingatnya), dan seterusnya.

Pengamatan tidak sekali dua kali. Berkali-kali, sampai melekat benar di otak. Bisa dengan melihat video yang bersangkutan atau membaca berita tentang kebiasaannya.

Menyiapkan perlengkapan semirip mungkin 

Untuk mendukung penampilan seperti tokoh asli, seseorang harus menyiapkan busana yang memadai. Dari ujung rambut hingga telapak kaki, diperhatikan benar.

Desain baju yang menjadi ciri khas tokoh, sepatu yang kerap dikenakannya, jenis celana beserta warnanya, aksesoris yang melekat, dan seterusnya, harus disediakan dan dikenakan selengkap mungkin.

Melupakan diri barang sejenak

Tahap terakhir dalam penerapan impersonasi adalah kemauan seseorang untuk melupakan dirinya barang sejenak. Setidaknya, selama jam ia melawak.

Ia tidak boleh menjadi dirinya. Ia harus sepenuhnya mengingat tokoh asli dan menirunya. Ini tidak mudah, butuh daya pikir yang kuat dan pengalaman yang terus terlatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun