Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Manfaat Menulis bagi Dunia Kerja

26 Juni 2021   10:44 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:54 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis, sumber: blog.roomme.id

Mencari alternatif solusi

Tulisan diharapkan sebagian besar pembaca memberi jawaban atas masalah yang diulas. Sudut pandang penulis jelas. Argumentasi yang dibangun masuk akal.

Semakin beragam jawaban ditawarkan, semakin senang pula pembaca karena boleh memilihnya. Apalagi jika penulis tidak memaksakan dan menyerahkan seluruhnya ke kebijaksanaan tiap-tiap pembaca.

Sebagai pekerja, kita sering diminta untuk menyajikan bermacam solusi. Berpikir luas dan merumuskan solusi dari beragam sudut pandang, agar atasan dapat memilihnya. Kita ternilai pintar jika mampu menyajikan beragam.

Menimbang-nimbang baik buruknya

Bagian terakhir dari tulisan sesekali menyajikan satu pertimbangan tentang baik buruk atas solusi yang ditawarkan. Tiap-tiap solusi ditimbang-timbang, dicari mana yang lebih bermanfaat, mana yang bisa menimbulkan mudarat.

Dunia pekerjaan pun sama. Baik atasan maupun bawahan, semua ingin mendapat solusi terbaik. Satu di antara beragam alternatif solusi. Perlu hati-hati ketika memilihnya, agar tidak salah ke depan. Berbagai pertimbangan dipikirkan.

Akhir kata...

Tulisan ini bukan sekadar teori. Dirasakan langsung oleh penulis dan mungkin sebagian Anda, para pekerja, saat bekerja di kantor. Saya pribadi lebih mudah dan telah terlatih berpikir luas, memetakan masalah dan merumuskan alternatif solusi. Dari menulis, kebiasaan yang sejauh ini setia saya lakukan di Kompasiana.

Bagi Anda yang belum bekerja, cobalah menulis. Tidak ada yang tidak bermanfaat setelah menulis. Terutama, jika diterima kerja nanti. Pikiran Anda sudah terbiasa dan menjadi encer waktu diminta solusi. 

Cobalah dan buktikan yang saya katakan. Anda ingin beroleh perhatian dari pimpinan, bukan? Menulislah.

...

Jakarta

26 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun