Mencari alternatif solusi
Tulisan diharapkan sebagian besar pembaca memberi jawaban atas masalah yang diulas. Sudut pandang penulis jelas. Argumentasi yang dibangun masuk akal.
Semakin beragam jawaban ditawarkan, semakin senang pula pembaca karena boleh memilihnya. Apalagi jika penulis tidak memaksakan dan menyerahkan seluruhnya ke kebijaksanaan tiap-tiap pembaca.
Sebagai pekerja, kita sering diminta untuk menyajikan bermacam solusi. Berpikir luas dan merumuskan solusi dari beragam sudut pandang, agar atasan dapat memilihnya. Kita ternilai pintar jika mampu menyajikan beragam.
Menimbang-nimbang baik buruknya
Bagian terakhir dari tulisan sesekali menyajikan satu pertimbangan tentang baik buruk atas solusi yang ditawarkan. Tiap-tiap solusi ditimbang-timbang, dicari mana yang lebih bermanfaat, mana yang bisa menimbulkan mudarat.
Dunia pekerjaan pun sama. Baik atasan maupun bawahan, semua ingin mendapat solusi terbaik. Satu di antara beragam alternatif solusi. Perlu hati-hati ketika memilihnya, agar tidak salah ke depan. Berbagai pertimbangan dipikirkan.
Akhir kata...
Tulisan ini bukan sekadar teori. Dirasakan langsung oleh penulis dan mungkin sebagian Anda, para pekerja, saat bekerja di kantor. Saya pribadi lebih mudah dan telah terlatih berpikir luas, memetakan masalah dan merumuskan alternatif solusi. Dari menulis, kebiasaan yang sejauh ini setia saya lakukan di Kompasiana.
Bagi Anda yang belum bekerja, cobalah menulis. Tidak ada yang tidak bermanfaat setelah menulis. Terutama, jika diterima kerja nanti. Pikiran Anda sudah terbiasa dan menjadi encer waktu diminta solusi.Â
Cobalah dan buktikan yang saya katakan. Anda ingin beroleh perhatian dari pimpinan, bukan? Menulislah.
...
Jakarta
26 Juni 2021
Sang Babu Rakyat