Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tulisan ke-500, Centang Biru, dan Apresiasi untuk Kompasiana

10 Juni 2021   15:09 Diperbarui: 10 Juni 2021   15:14 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 500, sumber: peabodykofc.org

Terima kasih Kompasiana

Terima kasih sedalam-dalamnya kepada Kompasiana, atas apresiasi ini. Salah satu pencapaian terbaik saya di pertengahan tahun ini. Selain telah menulis enam buku, saya mendapat akun biru.

Khusus topik pilihan, saya acungi jempol untuk Admin. Dari beragam topik yang sudah saya ikuti, ada satu dan sedang berlangsung, topik yang menurut saya terbaik.

Sumber: Kompasiana
Sumber: Kompasiana

Yuk Belajar Peribahasa!

Ketika quote orang-orang sedang menjamur di mana-mana, Admin mengangkat tema ciamik ini. Kita juga punya peribahasa yang penuh filosofi. Jika tepat, berguna menjadi landasan hidup. Membantu mengerti apa itu kehidupan dan bagaimana kita seyogianya menyikapinya.

Beberapa tulisan dari Kompasianer pun mengulas peribahasa dari tiap-tiap daerahnya, dengan bahasa daerah masing-masing. Bukankah itu sangat bagus? Aura keragaman budaya dirasakan di rumah kita bersama ini.

Semua bersatu, saling unjuk gigi dan melengkapi, menjabarkan filosofi-filosofi hebat dari para pendahulu dan tetua.

Ucapan terima kasih ini bukan karena tulisan saya tentang "Urip Kaya Cakra Manggilingan" menyabet Artikel Utama. Bukan! Dari dahulu, saya cinta peribahasa dan filosofi. 

Kata guru Bahasa Inggris waktu kuliah, orang yang bercakap dengan peribahasa begitu bijak dan terlihat pintar. Ya, peribahasa merupakan kumpulan sedikit kata yang bermakna dan begitu membangun. Sanggup mengarahkan jalan hidup dan membangkitkan semangat yang patah.

Semoga ke depan, Kompasiana dapat lebih lagi memberikan topik-topik pilihan yang lebih berkualitas, menginspirasi, dan memancing kreativitas para Kompasianer.

...

Jakarta

10 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun