Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Labi-Labi, Ikan Berjenis Kura-Kura Berpunggung

28 Mei 2021   14:24 Diperbarui: 28 Mei 2021   14:57 6449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang lelaki memandang etalase akuarium di sebuah pasar ikan hias. Matanya terasa segar seperti "dicuci", sehabis melihat beraneka ikan terpampang dengan begitu sehat. Para penjual di sana merawatnya sebaik mungkin.

Ia berhenti di salah satu penjual. Matanya tajam mengamati seekor hewan yang menurutnya sedikit unik. Ia tahu, seyogianya hewan itu, jika dilihat dari bentuknya, bersifat amfibi. Bisa hidup di darat dan di air. Ia kaget, karena hewan itu sepenuhnya tinggal dalam air.

Kemarin saya baru belanja di pasar ikan hias. Niatnya mencari ikan Discus. Masih ada akuarium yang kosong, bisa diisi dua sampai tiga ekor ikan lagi. Sepanjang mencarinya, malah tidak dapat.

Ya, saya mengerti, penjual jarang menjual Discus. Ikan ini sulit dirawat. Harus bersih lingkungannya. Suhu udaranya wajib hangat. Butuh alat pemanas air dalam akuarium.

Salah satu Ikan Discus saya, sumber: dokpri
Salah satu Ikan Discus saya, sumber: dokpri
Karena Discus kosong, maka saya carilah yang lain. Saya menemukan Labi-Labi. Pertama melihat, saya kira itu kura-kura. Berwarna cokelat abu-abu seperti kayu lapuk. Punya cangkang yang sekilas terlihat keras.

Hidungnya runcing sedikit maju. Lehernya elastis, bisa terulur lumayan panjang. Ia suka tinggal di dasar akuarium dan sesekali berenang-renang ke permukaan, seperti ingin mengambil udara.

Labi-Labi waktu mau naik ke permukaan air. Lehernya terulur panjang. Sumber: dokpri
Labi-Labi waktu mau naik ke permukaan air. Lehernya terulur panjang. Sumber: dokpri
"Ini kura-kura ya, Mas?" tanya saya pada penjual. "Bukan, Mas. Itu Labi-Labi," kata si penjual. Saya mengernyitkan dahi. Jujur, saya baru tahu nama itu saat itu.

"Oh, Labi-Labi. Ini bukannya sejenis kura-kura ya? Berarti, kalau pelihara dalam akuarium, harus ada tempat keringnya ya?" tanya saya lebih lanjut. "Tidak perlu, Mas. Labi-Labi hidup dalam air. Bisa disatukan dengan ikan lain. Menemani Lou Han juga boleh," jawabnya.

Saya langsung teringat Lou Han di rumah. "Hmm... bagus juga idenya. Kasihan, Lou Han sendirian di akuarium," gumam saya. Saya juga paham, Lou Han tidak boleh sembarangan diberi teman. 

Ia suka menyerang dan merusak sirip ikan yang dianggap lemah. Kalau kecil, dilahapnya. Berhubung Labi-Labi ini bercangkang, saya jadi merasa aman menjadikannya tank mate (teman dalam akuarium).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun