Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenangan Lebaran Saya, Seorang Nasrani

7 Mei 2021   11:22 Diperbarui: 11 Mei 2021   15:55 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memaafkan ketika Lebaran, sumber: republika.co.id

Mungkin kisah saya hampir sama dengan Anda. Kita tidak bisa berkumpul leluasa tahun ini. Tetapi, sebagai wujud kehangatan perhatian, bisa kita gunakan alternatif parcel Lebaran. Dapat kita kirimkan ke orang-orang yang kita sayangi.

Bentuknya beragam. Ada yang berisi kue kering, makanan kaleng, mi instan, sirup, kecap, sambal, dan lainnya, yang terserah kita, berdasarkan selera masing-masing dan kondisi keuangan di dompet.

Ilustrasi parcel Lebaran, sumber: mtbfm.co.id
Ilustrasi parcel Lebaran, sumber: mtbfm.co.id
Tentu, bukan dari nominal harga barang kita melihat makna. Tetapi, bentuk kasih sayang yang masih terjaga, terbukti dengan kiriman parcel itulah yang lebih penting. 

Kita masih ingat guru-guru yang berjasa mendidik kita. Kita masih ingat teman-teman sepermainan dahulu. Kita masih ingat pula saudara-saudara jauh di kampung.

Ada tali persaudaraan yang tidak terputus, bahkan semakin erat. Ada silaturahmi yang tidak lekang oleh jarak. Ada pula pelaksanaan protokol kesehatan yang secara langsung diterapkan, dengan untuk sementara menjauhi kerumunan, lewat tidak hadir dalam pertemuan. Silaturahmi daring bisa menjadi alternatif.

Demikianlah cerita saya, keindahan kenangan seorang Nasrani di bulan Ramadan. Semoga, teman-teman Muslim dapat menjalankan ibadah puasa sampai selesai. Sehat selalu.

...

Jakarta

7 Mei 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun