Terdengar suara ranjang berderit. Wanita itu mendesah tambah kencang.
"Jangan berisik!!!"Â
Ada teriakan suara dari luar. Seseorang mengetuk pintu. Sepertinya ia terganggu. Tetapi, pemuda itu tidak menyadari. Desahan wanita itu yang semakin kencang, mengaburkan suara ketukan pintu.
Adiknya bangun tambah perkasa. Ia semakin membara. Gairahnya memuncak. Wanita itu terus dan terus disetubuhinya. Matanya masih saja memejam, seolah-olah merasakan betapa nikmat malam pertama. Tentu, bukan dengan wanita itu, tetapi bersama gadis-gadis yang terus bermunculan dan melintas begitu seksi dalam imajinasinya saat menutup mata.
Wanita bule berdada besar. Gadis Jepang berpantat semok. Perempuan Rusia berwajah cantik. Adiknya semakin perkasa. Wanita itu mulai kelelahan melayani betapa buas pemuda itu di ranjang. Keringat bercucuran. Tubuh bergoyang-goyang. Ranjang terus berderit. Tanpa terasa, tiga jam berlalu.
"Terima kasih ya, Yang. Kamu sungguh hebat," kata wanita itu perlahan.
Dengan napas masih terengah-engah karena begitu kecapekan, pemuda itu menjawab, "Sama-sama, Angel. Kamu juga hebat."
Seketika wanita itu berdiri. Matanya menatap tajam pemuda itu. Wajahnya tiba-tiba berang. Sosoknya berubah menyeramkan. Ia mengangkat tangannya dan mengayunkan cepat ke arah pemuda itu.
"Plaaakkk...."
Sebuah tamparan keras melayang.Â
"Siapa Angel? Saya Sindi!!!"
Pemuda itu terdiam. Hatinya mendadak gusar.
...
Jakarta
31 Maret 2021
Sang Babu Rakyat