Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Asyiknya Wisata Sejarah di Museum Jenderal Besar A. H. Nasution

25 Oktober 2020   19:43 Diperbarui: 25 Oktober 2020   19:48 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korban Kebiadaban G 30 S/PKI yang mengakibatkan tewasnya putri tercinta Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya Lettu CZI Piere Tendean.

Negarawan sejati yang berkomitmen menentang paham komunis tumbuh subur di bumi Indonesia.

Cendekiawan militer, peletak dasar perang rakyat semesta dan prajurit sejati yang selalu menjaga kemurnian Pancasila dan keutuhan NKRI. 

Berfoto Bersama Patung Jenderal, Sumber:Dokpri
Berfoto Bersama Patung Jenderal, Sumber:Dokpri
Beliau adalah perwira yang lolos dari peristiwa penculikan para jenderal dalam G30S/PKI, oleh Pasukan Cakrabirawa. Ketika rumahnya dikepung, beliau berhasil melompati tembok pagar di bagian belakang rumahnya, yang bersebelahan dengan Kedutaan Besar Irak. Dicatat di peristiwa sejarah, pergelangan kakinya patah saat itu.

Nahasnya, seperti penggalan tulisan patung di atas, putri beliau, Ade Irma Suryani Nasution (5 tahun) tertembak di bagian punggung oleh pasukan Cakrabirawa. Nyawanya tak terselamatkan dan mengembuskan nafas terakhir setelah dilarikan dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, 6 Oktober 1965.

Gambaran Suasana Ketika Ade Irma Tertembak, Sumber:Dokpri
Gambaran Suasana Ketika Ade Irma Tertembak, Sumber:Dokpri
Sementara, Lettu Pierre Andreas Tendean, ajudan beliau, ditangkap di sini karena mengaku sebagai beliau, dan dibawa ke sebuah rumah di kawasan Lubang Buaya. Di sana, dia ditembak mati dan dikuburkan di sebuah sumur, bersama jenazah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D. I. Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo Siswodiharjo.

Gambaran Suasana Ketika Lettu Piere Tendean Mengaku dan Ditangkap, Sumber:Dokpri
Gambaran Suasana Ketika Lettu Piere Tendean Mengaku dan Ditangkap, Sumber:Dokpri
Di sini, terdapat meja kerja yang sering beliau gunakan dan kumpulan buku yang tertata rapi di lemari. Melihat banyaknya jumlah buku terpajang, sepertinya beliau suka membaca.

Meja Kerja yang Biasa Beliau Gunakan, Sumber:Dokpri
Meja Kerja yang Biasa Beliau Gunakan, Sumber:Dokpri

Lemari Buku-Buku Beliau, Sumber:Dokpri
Lemari Buku-Buku Beliau, Sumber:Dokpri
Masuk lagi ke dalam, terlihat kamar tidur tempat beliau istirahat dan koleksi senjata api. Dihiasi pula di dinding, foto kenangan beliau bersama keluarga besarnya.

Kamar Tidur Beliau, Sumber:Dokpri
Kamar Tidur Beliau, Sumber:Dokpri

Koleksi Senjata Api Beliau, Sumber:Dokpri
Koleksi Senjata Api Beliau, Sumber:Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun